Derita Warga Tunggala Kendari, Langganan Banjir Lumpur Tanpa Perhatian Serius Pemerintah

R. Anugrah, telisik indonesia
Kamis, 01 Mei 2025
0 dilihat
Derita Warga Tunggala Kendari, Langganan Banjir Lumpur Tanpa Perhatian Serius Pemerintah
Rumah ibu Sesilia yang dibalut lumpur dan retak akibat dihantam derasnya aliran banjir. Foto: R. Anugrah/Telisik.

" Sesilia (39), warga Jalan Tungga, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari yang rumahnya menjadi sasaran utama banjir lumpur ketika hujan deras turun "

KENDARI, TELISIK.ID - Sesilia (39), warga Jalan Tungga, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari yang rumahnya menjadi sasaran utama banjir lumpur ketika hujan deras turun.

Berjarak 5 meter dari pinggir kali, halaman rumah Sesilia kini diselimuti tanah bawahan banjir yang kian meninggi. Sesilia mengaku, fondasi rumah yang dibangunnya pada 2020 lalu itu setinggi 1 meter, namun saat ini yang tampak di permukaan tersisa 20 Cm.

"Pekarangan rumahku ini dulu tidak setinggi ini tanahnya. Fondasiku dulu tingginya satu meter. Karena sering banjir yang bawa pasir dengan tanah, tertinggal di sini. Ini tambah hari tambah naik tingginya," terang Sesilia saat ditemui di rumahnya, Selasa (29/4/2025).

Sebagian dinding rumahnya telah retak dihantam derasnya luapan arus banjir. Mulut kali yang sempit dan dangkal tidak mampu menampung besarnya debit air yang lewat.

Ia menduga, tanah-tanah basah yang memenuhi pekarangan rumahnya itu merupakan dampak dari pembangunan perumahan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan.

Baca Juga: Merantau dari Semarang, Saban Jumat Jualan Bakso Bagi Hasil di Halaman Masjid Al-Kautsar Kendari

"Di atas sana kan ada pembangunan perumahan besar-besaran. Mereka menggusur bukit, jadi tanah gusuran itu yang dibawa turun sama air hujan," duganya.

Situasi ini menimbulkan ketidaktenangan bagi warga Tunggala, apalagi pada musim penghujan.

Sesilia bersama warga lainnya seringkali mengadukan persoalan itu kepada pemerintah setempat. Namun, hanya janji yang didapatkan tanpa ada tindakan konkret.

"Sering kita mengadu. Ke kelurahan, kecamatan hingga pernah itu RDP (Rapat Dengar Pendapat) di DPRD. Pihak-pihak perumahan juga dipanggil semua. Tapi saya tidak tau juga bagaimana tindak lanjutnya. Banjir lumpur masih juga terjadi," jelas Sisilia.

Sisilia juga mengatakan yang mengalami derita serupa bukan hanya dirinya, melainkan hampir semua warga Tunggala. Bahkan beberapa rumah tetangga telah ditinggalkan pemiliknya akibat banjir lumpur yang menerus menghantui.

Baca Juga: Perjuangan Wa Abe Seorang Diri Hidupi Anak, Dari ART hingga Jual Kelapa Muda

Sesilia tidak berharap banyak. Ia hanya menginginkan pemerintah memberikan perhatian serius terhadap persoalan tersebut. Saluran air yang memadai dan tanggul penahan di wilayah gusuran perumahan.

"Janganmi dulu kasih sembako. Tidak penting itu, kita masih bisa beli sendiri kalau cuma mie dengan beras. Cukup diperbaiki ini saluran air. Dengan perumahan itu ditanggul gusurannya," tegas Sisilia.

Sesilia bukanlah satu-satunya. Tetapi kisahnya mencerminkan luka kolektif warga yang tinggal di bawah bayang-bayang pembangunan yang tidak ramah lingkungan. (C)

Penulis: R. Anugrah

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga
="//sstatic1.histats.com/0.gif?4329427&101" alt="" border="0">