Kisah Steven Krauss Memutuskan Masuk Islam Usai Belajar Silat
Merdiyanto , telisik indonesia
Sabtu, 16 November 2024
0 dilihat
Steven Krauss awalnya menganut agama Protestan memutuskan masuk Islam setelah belajar silat. Foto: Repro Republika.co.id
" Kekecewaan mendalam terhadap konsep hubungan dengan Tuhan dalam Kekristenan, terutama ketergantungan pada perantara seperti Yesus, membuat Krauss merasa sulit menerima ajaran agama tersebut "

NEW YORK, TELISIK.ID - Steven Krauss, yang awalnya menganut agama Protestan, merasa hampa dengan praktik keagamaan yang dijalaninya. Kekecewaannya ini membawanya pada pencarian spiritual yang tak terduga. Melalui seni bela diri silat, ia menemukan cahaya Islam yang menerangi hidupnya.
Ketika menjadi mahasiswa pascasarjana di New York pada tahun 1998, Steven Krauss mulai mempertanyakan relevansi agama yang dianutnya, dikutip dari laman Islamonline.
Ia merasa ajaran agama tersebut tidak lagi sesuai dengan gaya hidup dan pandangannya tentang dunia modern.
Kekecewaan mendalam terhadap konsep hubungan dengan Tuhan dalam Kekristenan, terutama ketergantungan pada perantara seperti Yesus, membuat Krauss merasa sulit menerima ajaran agama tersebut.
Selama tinggal di New York, perkenalan Steven Krauss dengan Islam dimulai saat ia berteman dengan seorang Yahudi yang tertarik pada silat.
Baca Juga: Kisah Bar Mencari Tuhan: Hindu ke Katolik Lalu Temukan Kedamaian di Islam
Melalui gurunya, Cikgu Sulaiman, Krauss semakin mendalami ajaran Islam yang menjadi akar dari seni bela diri tersebut.
Awalnya hanya tertarik pada silat, namun perjalanannya mempelajari seni bela diri ini justru membawa Steven Krauss pada pencarian spiritual yang lebih mendalam.
Ia menghabiskan banyak waktu di rumah gurunya, mendalami tidak hanya teknik silat, tetapi juga ajaran Islam yang menjadi akarnya.
Krauss tertarik pada Islam karena agama ini mengintegrasikan seluruh aspek kehidupan, dari ibadah hingga interaksi sosial sehari-hari.
"Saya terkesan oleh cara Islam membentuk setiap aspek kehidupan, dari hal-hal kecil seperti berpakaian hingga tindakan ibadah seperti shalat." Ujar Steven, seperti dilansir dari Republika.co.id.
Jika sebelumnya Kekristenan terasa terlalu berlapis dalam berhubungan dengan Tuhan, Islam menawarkan pendekatan yang lebih langsung dan menyeluruh. Krauss merasa Islam memberikan panduan hidup yang berasal langsung dari Sang Pencipta.
"Yang memberikan panduan nyata tentang bagaimana hidup dengan cara yang benar dan sehat," ucap dia.
Perjalanan spiritual Steven terus berlanjut dengan mendalami ajaran Islam. Ia melakukan pemeriksaan diri yang mendalam, mempertanyakan nilai-nilai materialistik budaya Amerika.
Pada akhirnya, pada 30 Juli 1999, ia memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, menandai keputusannya untuk memeluk Islam.
Baca Juga: Gegara Dengar Lagu Wali 'Tobat Maksiat' Aktivis Gereja Masuk Islam
Sebagai seorang ilmuwan sosial, Krauss melihat banyak permasalahan sosial berakar dari perilaku yang tidak sehat. Ia yakin bahwa Islam, dengan panduannya yang jelas dan rinci, menawarkan solusi nyata untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Seiring dengan perjalanan spiritualnya sebagai seorang Muslim, Steven semakin memahami betapa luasnya cakupan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
"Segala sesuatu yang dilakukan dalam Islam, dari tindakan sederhana hingga ibadah besar, memiliki tujuan yang sama untuk mengingat Allah. Gaya hidup Islam mengarahkan setiap energi, pikiran, dan tindakan kembali kepada Tuhan, menciptakan kehidupan yang terfokus dan penuh berkah," tegasnya.
Walaupun menghadapi beberapa tantangan sebagai seorang Muslim Amerika, Steven sangat bersyukur atas kemudahan yang Allah berikan dalam menjalani kehidupannya. Dukungan penuh dari gurunya yang berpengetahuan juga sangat berarti dalam perjalanannya. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS