Kisah Bar Mencari Tuhan: Hindu ke Katolik Lalu Temukan Kedamaian di Islam
Nur Fauzia, telisik indonesia
Selasa, 12 November 2024
0 dilihat
Masjid Agung Khoira Ummah di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, salah satu tempat ibadah bagi umat Islam yang digunakan untuk beribadah. Foto: Ist
" Perjalanan spiritual seorang pria bernama Bar, yang beralih dari Hindu ke Katolik, lalu akhirnya menemukan kedamaian dalam Islam, menjadi kisah inspiratif bagi banyak orang "
KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID – Perjalanan spiritual seorang pria bernama Bar, yang beralih dari Hindu ke Katolik, lalu akhirnya menemukan kedamaian dalam Islam, menjadi kisah inspiratif bagi banyak orang.
Kini menetap di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Bar mengisahkan perjalanan panjangnya dalam mencari kebenaran dan kedamaian spiritual.
Bar terlahir dalam keluarga Hindu dengan sembilan saudara. Hindu adalah agama yang dianut oleh keluarganya sejak lahir. Namun, perjalanan spiritualnya mulai berubah saat adiknya jatuh sakit saat usia muda.
Baca Juga: Pemuda di Kendari Putuskan Mualaf, Temukan Ketenangan Dalam Islam
Dalam upaya untuk menyembuhkan adiknya, Bar dan keluarganya bertemu dengan seorang pastor Katolik yang kemudian dipercaya mampu menyembuhkan sang adik.
Setelah adiknya sembuh, ibu Bar ingin memberikan imbalan kepada sang pastor, namun pastor itu menolak dan meminta keluarga Bar untuk ikut meyakini agama Katolik sebagai bentuk rasa terima kasih. Keputusan ini membuat Bar dan keluarganya memeluk agama Katolik.
Namun, perjalanan spiritual Bar tidak berhenti di Katolik. Saat hendak menikah dan memasuki usia dewasa, Bar mulai merenung dan mempelajari lebih dalam berbagai agama. Ia akhirnya memilih Islam setelah menemukan bahwa ajaran Islam sangat logis dan masuk akal baginya.
“Dari semua agama yang pernah saya pelajari, Islam yang paling logis dan masuk akal menurut saya,” ungkap Bar kepada telisik.id di Kendari, Selasa (12/11/2024).
Keputusan Bar untuk memeluk Islam semakin bulat ketika ia melihat kesakralan ibadah umat Islam. Meskipun pada saat itu Islam masih merupakan agama minoritas di daerahnya, Bar merasa yakin bahwa Islam adalah jalan yang benar. “Ibadah orang Islam lebih sakral,” tegasnya.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Gede Wudane: Mualaf yang Kini Kepala KUA di Konawe Utara
Sejak memeluk Islam, Bar mendalami ajaran agama tersebut dengan tekun. Ia juga menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anaknya, salah satunya adalah kebiasaan berwudhu sebelum keluar rumah sebagai bagian dari ajaran kesucian dalam Islam.
Kisah perjalanan spiritual Bar ini menginspirasi banyak orang, terutama mereka yang sedang mencari kedamaian dan jati diri dalam beragama.
Bagi menegaskan bahwa Islam adalah agama yang terbuka, penuh kedamaian, dan rahmatan lil ‘alamin bagi semua umat manusia. (A)
Penulis: Nur Fauzia
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS