Kolaka Utara Jadikan Komoditi Olahan Kakao Sebagai Ikon Wisata Tematik

Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 03 Juni 2021
0 dilihat
Kolaka Utara Jadikan Komoditi Olahan Kakao Sebagai Ikon Wisata Tematik
Ibu Gubernur Sultra, Agista Ariany, saat meninjau lokasi desa wisata tematik. Foto: Muh. Risal/Telisik

" Kalau misalnya, Kolaka Utara terkenal dengan perkebunan kakao dan cengkehnya yang bagus, maka ini bisa dijadikan sebagai desa wisata atau desa tematik. "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) menjadikan komoditi unggulan produk olahan kakao sebagai ikon desa wisata tematik.

Desa wisata tematik ini merupakan program kerja Ibu Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Agista Ariany Ali Mazi.

Menurut Agista, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki kekayaan alam dan budaya yang beragam, sehingga melalui program desa wisata ini Pemda dapat memanfaatkan potensi kearifan lokal yang dimiliki untuk menjadi ikon wisata.

"Jadi desa wisata adalah desa yang menyadur kearifan lokal untuk dijadikan sebagai ikon wisata sehingga di Sulawesi Tenggara tidak hanya mengandalkan wisata pantai saja, tetapi juga wisata lainnya dengan konsep yang beragam," kata Ibu Gubernur Sultra, Kamis (3/6/2021).

"Kalau misalnya, Kolaka Utara terkenal dengan perkebunan kakao dan cengkehnya yang bagus, maka ini bisa dijadikan sebagai desa wisata atau desa tematik," sambungnya.

Baca juga: Kenang KRI Nanggala 402, TNI AL Bangun Monumen Kapal Selam di Surabaya

Baca juga: Jalan Trans Muna Dibiayai APBN Rp 70 Miliar

Kalau di Kabupaten Wakatobi, kata dia, dominan laut maka desa wisatanya berbasis pantai. Sementara di Kabupaten Konawe Selatan, karena  mayoritas persawahan sehingga di sana konsepnya desa agrowisata.

"Kriteria desa wisata, tidak boleh desa yang ikon wisatanya sudah jadi. Karena kita mau membina desa tersebut menjadi desa tujuan wisata. Selain itu, desa wisata mesti mengadopsi kearifan lokal," jelasnya.

Untuk Kolaka Utara, Desa Ponggiha, yang terletak di Kecamatan Lasusua, dijadikan sebagai desa wisata tematik berbasis produk olahan kakao.

Dengan mengandalkan kakao center yang terletak di desa tersebut sebagai pusat pengembangan dan pengolahan biji kakao kering menjadi produk olahan kakao siap konsumsi, seperti minuman coklat bubuk.

Tidak hanya itu, Ibu Gubernur saat meninjau lokasi desa wisata tematik di Desa Ponggiha, ia mengapresiasi pembangunan kakao center sebagai pusat industri coklat.

"Ini sangat bagus dan harus kita dukung karena ini bisa mengenalkan kepada masyarakat umum jika Sulawesi Tenggara, khususnya Kolaka Utara itu kaya. Kegiatan ini juga bisa menghidupkan industri coklat. Ini sangat saya dukung," pungkasnya. (B)

Reporter: Muh. Risal

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga