Kolam RTH Eks MTQ Bombana Dihuni 25 Ribu Bibit Ikan, Dipanen Lima Bulan Lagi
Titin Irawati, telisik indonesia
Kamis, 29 Mei 2025
0 dilihat
Kegiatan penebaran benih ikan nila yang dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati Bombana. Foto: Titin Irawati/Telisik
" Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eks MTQ di Kabupaten Bombana kini memiliki fungsi baru yang lebih produktif "

BOMBANA, TELISIK.ID – Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eks MTQ di Kabupaten Bombana kini memiliki fungsi baru yang lebih produktif.
Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Dinas Perikanan dan Kelautan resmi menebar 25 ribu ekor bibit ikan nila ke dalam kolam RTH, sebagai bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana.
Bibit ikan tersebut ditargetkan dapat dipanen dalam waktu sekitar lima bulan ke depan. Program penebaran benih ikan ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah daerah dalam memanfaatkan aset publik secara optimal.
Tak hanya sebagai tempat rekreasi dan ruang terbuka, kawasan RTH kini diarahkan menjadi sumber pangan dan wahana edukasi bagi masyarakat Bombana.
Bupati Bombana, Burhanuddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan gagasan yang muncul dalam program 100 hari kerjanya bersama Wakil Bupati Ahmad Yani.
Baca Juga: Ribuan Pekerja Rentan dan Nelayan Bombana Terdata BPJS Ketenagakerjaan, Dianggarkan Khusus APBD 2025
Ia menyebut kolam di kawasan RTH memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sentra pangan lokal sekaligus lokasi wisata edukatif yang menarik bagi warga.
“Gagasan ini lahir dalam program 100 hari kerja kami. Kolam di kawasan RTH memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber pangan dan tempat wisata edukatif,” kata Burhanuddin dalam sambutannya, Kamis (29/5/2025).
Ia menekankan bahwa Ruang Terbuka Hijau eks MTQ merupakan aset yang sangat strategis, bahkan tidak dimiliki oleh semua daerah di Sulawesi Tenggara.
RTH Bombana terdiri dari tiga zona utama yang masing-masing menyimpan potensi berbeda, baik dari sisi lingkungan, estetika, maupun fungsionalitas sosial.
“RTH 1, 2, dan 3 adalah kekayaan luar biasa. Tidak semua wilayah memiliki ruang terbuka yang luas dan representatif seperti ini. Kami ingin menjadikan RTH sebagai ikon utama Bombana yang bersih, tertata, dan menarik,” jelas Burhanuddin.
Selain sebagai bagian dari pemanfaatan lahan secara maksimal, kegiatan ini juga diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
Pemerintah berharap masyarakat dapat mencontoh inisiatif ini dengan membudidayakan ikan di pekarangan rumah masing-masing menggunakan kolam terpal atau media lainnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Bombana, Muhammad Siarah, mengungkapkan bahwa penebaran bibit ikan ini akan memberi dampak dalam jangka menengah.
Ikan nila yang ditebar ditargetkan tumbuh hingga ukuran konsumsi dalam waktu empat hingga lima bulan.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk memperkuat cadangan pangan, tetapi juga menjadi sarana edukatif bagi masyarakat. Kami ingin mendorong warga yang memiliki lahan agar bisa mulai beternak ikan secara mandiri, sehingga kebutuhan ikan bisa terpenuhi tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar daerah,” terang Muhammad Siarah.
Ia menambahkan bahwa sektor perikanan memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama di wilayah yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber penghasilan lain.
Baca Juga: Derita Masyarakat Mantowu Buton Kesulitan Bersalin, Akses Fasilitas Kesehatan Belum Memadai
Budidaya ikan yang dilakukan secara berkelanjutan juga mampu mendukung pelestarian ekosistem dan lingkungan hidup.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, pemerintah daerah juga menyerahkan bantuan benih ikan kepada kelompok nelayan yang telah memenuhi kriteria.
Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekonomi nelayan lokal dan sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar.
Tak hanya itu, acara tersebut juga dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat keterampilan nelayan yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya.
Selain itu, pemerintah juga mendistribusikan bantuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada para nelayan dan pekerja rentan. (B-Adv)
Penulis: Titin Irawati
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS