Krisis Pria, 6 Negara Ini Populasi Wanita Membludak

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 09 Desember 2021
0 dilihat
Krisis Pria, 6 Negara Ini Populasi Wanita Membludak
Ilustrasi pernikahan massal. Foto: Repro PikiranRakyat.com

" Ada beberapa negara di dunia yang memiliki rasio laki-laki lebih sedikit dibanding perempuan "

MOSKOW, TELISIK.ID - Kehidupan manusia sejak dulu punya misteri dan keunikannya, salah satunya adalah perbandingan populasi antara laki-laki dan perempuan di dunia ini tidak seimbang.

Jika mengutip data yang dihimpun Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), didapatkan pada tahun 2021 ini jumlah laki-laki lebih banyak dibanding perempuan.

Mengutip wikipedia.org, PBB adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa.

Di mana data PBB tersebut menyebutkan, pada 2021 ada 3,97 miliar laki-laki di dunia, mengisi sebanyak 50,42% populasi dunia.

Sementara jumlah populasi wanita di dunia mencapai 3,90 miliar atau 49,58?ri populasi dunia.

Rasio laki-laki dan perempuan pada 2021 adalah 101,68 laki-laki per 100 perempuan, menjadikan laki-laki sebagai gender yang mendominasi dunia pada saat ini.

Meskipun begitu, ada beberapa negara di dunia yang memiliki rasio laki-laki lebih sedikit dibanding perempuan.

Melansir sindonews.com, berikut negara yang jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.

1. Armenia

Negara yang juga merupakan pecahan dari Uni Soviet ini juga memiliki kekurangan penduduk pria.

Menurut data penduduk tahun 2020, Armenia memiliki populasi penduduk sebesar 2,9 juta jiwa. Dari jumlah itu, hanya sekitar 350.000 penduduk yang bergender pria.

Melansir berbagai sumber, hal ini disebabkan banyaknya laki-laki muda yang turut andil dalam mengikuti Perang Dunia Kedua, sehingga membuat populasi pria negara ini menurun drastis dan belum dapat dipulihkan hingga saat ini.

2. Latvia

Di negara pecahan dari Uni Soviet ini, rasio penduduk perempuannya menyentuh angka 54,1% atau hanya sekitar 80 laki-laki per 100 perempuan. Melansir berbagai sumber, hal ini dikarenakan tingginya angka kematian pria di negara ini.

Penyebab kematian tersebut kebanyakan akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan stres yang berlebih.

3. Rusia

Dengan luas wilayah mencapai 17.125.200 kilometer persegi, Rusia menjadi negara terluas di dunia. Menurut data PBB, jumlah penduduk Rusia pada 2020 adalah 145.934.462.

Namun, rasio antara penduduk pria dan wanita di negara ini ternyata tidak seimbang. Hanya ada sebanyak 86 pria untuk 100 wanita di negara ini.

Secara tidak langsung, Rusia memiliki selisih 11 juta populasi antara wanita dan pria.

Baca Juga: aya Hidup Mohammed Bin Salman Disorot, Pesta dengan 150 Wanita Cantik di Pulau Pribadi

4. Portugal

Ketidakseimbangan populasi di negara ini sangat besar. Sebanyak 70% penduduk Portugal adalah wanita.

Ditambah dengan fakta bahwa kaum wanitanya tidak mau memiliki banyak anak, membuat populasi negara ini sangat sulit berkembang.

Hasil sensus penduduk Portugal yang dirilis oleh Institut Statistik Nasional INE Portugal menunjukkan negara ini mengalami penurunan populasi yang lumayan besar, yakni sebanyak 214.286 penduduk atau sekitar 2% dibanding populasi tahun sebelumnya.

5. Estonia

Negara yang terletak di kawasan Baltik, Eropa Utara ini merupakan negara kecil dengan total penduduk sekitar 1,3 juta jiwa.

Di negara ini, perbandingan penduduk wanita dan pria terlihat sangat signifikan, dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 1,1 juta jiwa, sedangkan penduduk pria yang hanya sekitar 200.000 jiwa.

6. Lithuania

Dengan total 2,8 juta jiwa yang menghuni wilayah negara ini, perbandingan antara penduduk pria dan wanita sangat besar.

Baca Juga: Viral: Kuenya Laris Manis, Mahasiswi Kedokteran Ini Jualan dengan Pakaian Seksi

Salah satu dari tiga negara Baltik ini hanya memiliki sekitar 400.000 penduduk pria. Selebihnya merupakan penduduk wanita. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

Artikel Terkait
Baca Juga