Kuburan Nyaris Sampai di Jalan, Warga Ketakutan, Kain Putihnya Menjulang Tinggi
Musdar, telisik indonesia
Sabtu, 03 Juli 2021
0 dilihat
Perkuburan di Kelurahan Abeli. Foto: Musdar/Telisik
" Warga Perumahan BTN Griya Hilwa Zaitun II, Jalan Pemuda Kelurahan Abeli, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, ketakutan dengan pekuburan yang ada di wilayah itu. "
KENDARI, TELISIK.ID - Warga Perumahan BTN Griya Hilwa Zaitun II, Jalan Pemuda Kelurahan Abeli, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, ketakutan dengan pekuburan yang ada di wilayah itu.
Pasalnya, perkuburan yang diperuntukkan buat masyarakat Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli sudah hampir menyentuh badan jalan.
Salah seorang warga BTN Griya Hilwa Zaitun II, Rean, mengungkapkan, sudah berapakali mengadu ke RW setempat agar masyarakat Kelurahan Lapulu tidak lagi menguburkan jenazah di wilayah itu.
Mereka ketakutan apalagi saat di malam hari.
"Warga Perumahan BTN disini sudah resahmi, itu kuburan sudah maumi sampai di jalan, jadi orang lewat takut-takutmi apalagi malam hari," kata Rean yang rumahnya tepat berhadapan dengan lokasi perkuburan, Sabtu (3/7/2021).
Rean melanjutkan bahwa hampir setiap hari warga datang menguburkan jenazah di wilayah itu. Terlihat masih banyak kuburan baru dengan tiang kain putih yang menjulang tinggi.
"Hampir setiap hari orang datang mengubur jenazah di sini, baru tiang kain putih tinggi-tinggi sekali, jadi orang ketakutan," jelasnya.
Ditemui terpisah, Ketua RW 02 Kelurahan Abeli, Safrudin mengungkapkan, memang warga BTN Griya Hilwa Zaitun II beberapakali mengadukan bahwa keberadaan pemakaman dengan posisi hampir menyentuh jalan telah membuat mereka resah.
Baca juga: Siska Karina Imran Malam Ini Dilantik Jadi Ketua DPD Bapera Kota Kendari
Baca juga: Berikut Syarat Pendaftar CPNS di Kolaka Timur
"Memang warga BTN itu sudah pernah juga melapor ke saya, bahwa pak RW bisakah kita cegah orang datang mengubur di situ. Tapi saya tidak punya kewenangan, jadi tidak bisa juga kita mau tahan orang datang menguburkan jenazah di situ," ungkap Safrudin ditemui di kediamannya.
Safrudin menjelaskan, lahan perkuburan di wilayah Kelurahan Abeli merupakan tanah yang dihibahkan khusus untuk lahan perkuburan warga Kelurahan Lapulu.
"Walupun posisi tanah ada di Kelurahan Abeli, tapi lahan ini diwakafkan untuk warga Kelurahan Lapulu, karena yang wakafkan ini rumahnya juga ada di Lapulu," ungkap Safrudin.
Tanah tersebut, diwakafkan sekira tahun 1980-an oleh seseorang yang juga adalah mantan Lurah Abeli dengan luas tanah 800x400 meter.
RW yang menjabat sejak tahun 1980-an ini mengatakan, memang semestinya tidak boleh lagi masyarakat menguburkan jenazah hingga saat ini sudah sampai menyentuh jalan.
Namun jika tidak menguburkan jenazah di Kelurahan Abeli, maka masyarakat Lapulu akan menguburkan jenazah di TPU Punggolaka, yang jaraknya cukup jauh dan memakan biaya pemakaman hingga mencapai Rp 1,37 juta.
Menurut Safrudin, agar tanah kuburan tidak lagi menjadi polemik, Pemerintah Kelurahan Lapulu dapat menyurati Wali Kota Kendari untuk meminta lahan baru.
"Tanah Pemkot kan banyak, ini di Abeli tanah Pemkot banyak," pungkasnya. (B)
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali