Kurangi Rasa Percaya Diri, Ternyata Ini Penyebab Milia di Wajah
Febry Jahra Lestiani, telisik indonesia
Rabu, 21 Februari 2024
0 dilihat
Milia adalah kondisi kulit yang seringkali diabaikan, menjadi sorotan terbaru dalam dunia perawatan kulit. Foto: Repro halodoc.com
" Meskipun tidak berbahaya secara medis, kehadiran milia dapat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri seseorang "
KENDARI, TELISIK.ID - Meskipun tidak berbahaya secara medis, kehadiran milia dapat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Milia adalah kondisi kulit yang sering kali diabaikan, menjadi sorotan terbaru dalam dunia perawatan kulit.
Milia yang juga dikenal sebagai "biji susu" atau "kista keratin," adalah benjolan kecil yang muncul di bawah permukaan kulit, biasanya di sekitar mata, pipi, atau dahi.
Kondisi ini terjadi ketika keratin (protein yang membentuk rambut dan kuku) terjebak di dalam pori-pori kulit, yang kemudian menyebabkan benjolan putih atau kuning kecil yang terlihat di permukaan kulit. Milia sering kali terjadi pada bayi baru lahir, namun juga dapat mempengaruhi orang dewasa.
Dilansir dari halodoc.com, jenis milia dibagi berdasarkan usia ketika kista muncul atau penyebab yang mendasarinya. Jenis milia juga dibedakan menjadi milia primer dan sekunder.
Baca Juga: Jangan Remehkan, Ini Penyebab Menstruasi Tak Teratur
Milia primer muncul dari keratin yang terjebak secara langsung dan banyak dijumpai pada orang dewasa maupun bayi yang baru dilahirkan.
Selain itu dikutip dari siloamhospital.com, penyebab milia sendiri diakibatkan oleh :
Baca Juga: Ternyata Ini Makanan dan Kebiasaan yang Bikin Awet Muda Ala Zaidul Akbar
1. Paparan sinar matahari yang berlebihan, sehingga membuat sel-sel kulit mati tidak mengelupas secara normal dan terperangkap di bawah kulit.
2. Produk perawatan kulit yang tidak terserap oleh kulit dengan baik. Pengolesan krim petroleum jelly, di samping manfaatnya yang bisa membuat kulit lebih lembap dan halus, krim petroleum jelly juga dapat meningkatkan risiko munculnya milia karena berpotensi menyumbat pori-pori kulit.
3. Penggunaan krim steroid dalam jangka panjang. Kerusakan pada kulit akibat trauma kulit, misalnya karena prosedur dermabrasi (prosedur pengelupasan lapisan kulit terluar untuk menghaluskan kulit).
4. Mengidap masalah kulit tertentu, misalnya rosacea, eksim, dan ketombe. (C)
Penulis: Febry Jahra Lestiani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS