Lima Warga Muna yang Positif Rapid Test Dipastikan Negatif di PCR
Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 09 April 2020
0 dilihat
Jubir Satgas C-19 Muna, dr La Ode Ahmad Wahid Agigi. Foto: Naryo/Telisik
" Nanti dibuktikan. Tapi, saya yakin, hasil swabnya akan negatif. "
MUNA, TELISIK.ID - Lima warga Kabupaten Muna yang dinyatakan positif pada pemeriksaan rapid test, saat ini sementara mengisolasi diri. Mereka mengisolasi diri di rumah masing-masing sambil menunggu panggilan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab yang dijadwalkan Sabtu (11/4/2020).
Jubir Satgas Penanganan COVID-19 (C-19) Muna Dr La Ode Ahmad Wahid Agigi, memastikan lima warga yang positif itu bila dilakukan tes PCR, hasilnya dipastikan akan negatif. Kenapa? Karena, mereka merupakan pasien yang telah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) dan dinyatakan telah stabil.
"Nanti dibuktikan. Tapi, saya yakin, hasil swabnya akan negatif," kata Wahid.
Baca juga: Dampak COVID-19, Mendagri Instruksikan Pemda Berikan Bantuan Bansos ke Masyarakat
Menurut Wahid, tes PCR dengan pengambilan spesimen lendir menggunakan swab pada hidung dan tenggorokan, idealnya dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama, untuk memastikan COVID positif. Lalu, kedua bila positif dipastikan lagi melalui swab. Ketiga, bila swabnya negatif, maka mereka dinyatakan sembuh.
"Hasil positif dan negatif pada rapid test itu belum pasti, makanya dilakukan PCR (swab) untuk memastikan material genetiknya," ungkapnya.
Ketua IDI Muna itu menerangkan, tes PCR dibutuhkan untuk deteksi awal. Misalnya, dari transmisi lokal dan daerah terjangkit dari luar daerah. Itulah yang akan dipastikan. Biasanya, PCR positif terjadi pada hari pertama sampai ke lima mulai menimbulkan gejala. Kemudian untuk menguji rapid test anti bodi, hasilnya yang baik didapat antara hari ke 10-14 setelah ada gejala.
Baca juga: COVID-19 dan Hilangnya Nalar Kemanusiaan
"Paling bagus untuk rapid test anti bodi dilakukan setelah 14 hari. Karena, anti bodi sudah matang," jelasnya.
Lima warga (1 OTG, 2 PDP dan 2 ODP) yang dinyatakan positif usai rapid test itu dari hasil pemeriksaan 12 orang pada kelompok prioritas (2 OTG, 6 PDP dan 4 ODP).
Dokter Ahli Dalam itu mengimbau agar masyarakat tidak panik. Biasanya, positif hasil rapid, belum tentu positif pada PCR. Makanya, mulai saat ini, masyarakat diminta untuk mematuhi apa yang menjadi protokoler kesehatan penanganan C-19.
"Selain rajin cuci tangan dan hindari kerumunan, mulai saat ini harus tetap menggunakan masker," imbaunya.
Reporter: Naryo
Editor: Sumarlin