Maisa, Representasi Perempuan Pesisir Soropia: Berjuang di Tengah Ombak dan Ketidakpastian Ekonomi

Rara Waode, telisik indonesia
Sabtu, 03 Mei 2025
0 dilihat
Maisa, Representasi Perempuan Pesisir Soropia: Berjuang di Tengah Ombak dan Ketidakpastian Ekonomi
Maisa, perempuan tangguh Desa Leppe, Soropia, membuat layar sendiri untuk turun ke laut. Foto: Rara Waode/Telisik

" Setiap subuh langkah kaki Maisa (56) tak pernah absen menuju laut. Bertahun-tahun, perempuan asal Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe ini menggantungkan hidup pada hasil tangkapan laut seperti ikan, kerang, dan gurita "

KONAWE, TELISIK.ID — Setiap subuh langkah kaki Maisa (56) tak pernah absen menuju laut. Bertahun-tahun, perempuan asal Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe ini menggantungkan hidup pada hasil tangkapan laut seperti ikan, kerang, dan gurita.

Tak banyak yang tahu, sejak suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam, ia menjadi satu-satunya tulang punggung bagi keluarga.

“Kalau musim barat, saya turun subuh. Tapi kalau musim selatan, tunggu air surut siang sampai malam,” tutur Maisa, Sabtu (3/5/2025), sambil memisahkan hasil tangkapannya.

Baca Juga: Pemkab Muna Siapkan Lahan 44 Hektare untuk Sekolah Rakyat di Motewe

Maisa tak pernah belajar secara formal soal ilmu kelautan, melainkan diperoleh dari pengalaman  orang tuanya sejak kecil.

Rina, tetangga Maisa, mengapresiasi kegigihan Maisa. “Dari dulu memang dia yang paling rajin ke laut. Ilmunya itu dari orang tua, bukan sekolah,” ujarnya.

Rina sendiri membantu suami dengan membuka warung kecil sembako di rumah, dan sesekali ikut turun ke laut saat dibutuhkan.

Kepala Desa Leppe, Hajar, bangga pada keteguhan perempuan-perempuan di desanya. “Ibu Maisa itu perempuan luar biasa. Semangatnya kuat, hidupnya untuk anak-anaknya. Dia benar-benar simbol ketangguhan perempuan pesisir,” katanya.

Baca Juga: Pemdes Wasampela Buton Bangun Jalan Baru dari Dana Desa demi Petani

Desa Leppe termasuk yang menerima bantuan CSR dari PT SMI. Bantuan yang diterima akan disalurkan ke kelompok-kelompok masyarakat, termasuk nelayan perempuan.

“Kami usahakan agar bantuan ini tepat sasaran, terutama untuk warga seperti Ibu Maisa yang benar-benar berjuang tanpa pamrih,” tambahnya.

Di tengah ketidakpastian ekonomi, cuaca yang tak menentu, dan keterbatasan sarana, Maisa terus bertahan. Laut baginya bukan sekadar tempat mencari makan, tapi tempat menggantung harapan dan melanjutkan hidup. (A)

Penulis: Rara Waode

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga