Mak-Mak di Mubar Ricuh Saat Mengantri Minyak Tanah

Putri Wulandari, telisik indonesia
Sabtu, 19 Februari 2022
0 dilihat
Mak-Mak di Mubar Ricuh Saat Mengantri Minyak Tanah
Suasan saat warga mengantri minyak tanah di pangkalan Muhammad, Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Tidak tertibnya warga saat mengantri minyak tanah mengakibatkan kericuhan di pangkalan Muhammad, tepatnya di pasar Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Tidak tertibnya warga saat mengantri minyak tanah mengakibatkan kericuhan di pangkalan Muhammad, tepatnya di pasar Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pada awal antrian masih terlihat kondusif, warga mengantri minyak tanah nampak masih teratur, belum ada tanda-tanda kericuhan dikarenakan pemilik pangkalan menyuruh warga mengantri dengan teratur agar pembagian minyak tanah tersalurkan secara baik.

Semakin banyak warga yang berdatangan terutama Mak-Mak, suasana makin berdesakkan saat mengantri sehingga kondisi memanas dikarenakan ada sebagian warga yang lewat belakang pangkalan, tetapi jerigennya sudah terisi tanpa mengantri.

"Kita mengantri di depan, yang di belakang terisi duluan jerigennya," ucap seorang warga, Ibu Wa Muli, Sabtu (19/2/2022).

Ada beberapa warga yang takut tidak kebagian minyak tanah, mengingat baru bulan ini mobil tangki minyak tanah memasuki pangkalan, karena Januari lalu mobil tangki tidak masuk pangkalan, sehingga hal ini mengakibatkan warga berbondong-bondong berdesakkan untuk mengantri minyak tanah dan mengakibatkan warga tidak tertib mengantri dan memicu kericuhan.

"Banyak yang takut tidak kebagian minyak tanah karena lama baru ada lagi tangki yang masuk di pangkalan ini," ucap salah satu pengantri, Ibu Wa Mai.

Setelah beberapa saat, warga banyak mengantri minyak tanah sehingga warga makin berdesakkan, warga pun mulai ricuh dalam antriannya, terlihat ada warga yang terlambat datang tetapi langsung mengangsurkan jerigen minyak tanahnya, tanpa mengantri terlebih dahulu, sehingga membuat beberapa warga yang mengantri naik pitam.

Baca Juga: Mak-Mak Saling Rebutan Minyak Goreng di Baubau Viral

"Mereka tidak mengantri, baru mereka kasih masuk jerigen hampir kena kepalanya orang lain," ucap Ibu Wa Mai.

Tidak hanya itu, terlihat dua warga cekcok  karena jerigen minyak tanah milik keduanya tertukar.

Salah satu pengantri, Ibu Wa Ambe menduga jika Ibu Hasni mengambil jerigen minyak tanahnya, tetapi menurut ungkapan Ibu Hasni, jerigen itu tidak sengaja tertukar karena saking banyaknya jerigen yang diisi oleh pemilik pangkalan.

"Ini jerigen dari dalam tidak sengaja tertukar pas diisi, jerigenku berarti masih diisi di dalam, maunya kamu yang ambil jerigen itu, nanti di sini baru ditukar," ucap Ibu Hasni.

Tetapi Ibu Wa Ambe tidak mau mengambil jerigen milik Ibu Hasni, walaupun warga lainnya memberi saran supaya tidak ada salah satu jerigen dari dua warga ini hilang, tetapi cekcok antara dua warga itu pun tak terelakkan.

Baca Juga: Beri Waktu Dua Minggu, Buruh Desak Menaker Cabut Permenaker Nomor 2 Tahun 2022

Ibu Hasni juga mengungkapkan alasan ia naik pitam, dikarenakan jerigen yang telah diisi sebanyak tujuh buah telah dibayar lunas, tetapi Ibu Wa Ambe tidak mau mengantri untuk mengambilkan jerigen minyak tanahnya. Malah ia membayar lagi ke pemilik pangkalan yang seharusnya uang itu diberikan kepadanya.

Pada akhirnya, Ibu Hasni mengalah, sehingga satu buah jerigen Ibu Hasni hilang dan kericuhan itu. (C)

Reporter: Putri Wulandari

Editor: Kardin

Baca Juga