Makan Siang dan Susu Gratis Terwujud Usai Prabowo Dilantik, Sumber Uangnya dari Sini
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 16 Februari 2024
0 dilihat
Capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran hingga Jumat 16 Februari 2024 pukul 09:00 WIB masih unggul perolehan suara sementara dibanding dua paslon lainnya. Data real count KPU, Prabowo-Gibran telah meraih 29.894.036 suara atau 56,78 persen. Foto: CNNIndonesia.com
" Capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran hingga Jumat 16 Februari 2024 masih unggul perolehan suara sementara dibanding dua paslon lainnya "
JAKARTA, TELISIK.ID - Capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran hingga Jumat 16 Februari 2024 masih unggul perolehan suara sementara dibanding dua paslon lainnya.
Data real count KPU, Prabowo-Gibran telah meraih 29.894.036 suara atau 56,78 persen.
Data real count KPU ini membuat Prabowo-Gibran di ambang kemenangan Pilpres 2024 satu putaran.
Andai akhirnya Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 satu putaran, maka sesuai dengan PKPU No 3/2022, Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan dilantik pada Minggu 20 Oktober 2024.
Bagaimana dengan program susu dan makan siang gratis? Melansir Suara.com jaringan Telisik.id, program ini akan mulai dijalankan setelah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dilantik.
Baca Juga: 2.413 TPS Potensi Pemungutan Suara Ulang, Bawaslu-KPU Sahkan Surat Suara Tertukar dan Tercoblos Jadi Milik Partai
Hal ini yang disampaikan oleh Ketua Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono.
Budi lanjut menjelaskan bahwa Prabowo Subianto andai terpilih, bisa langsung menganggarkan anggaran besar di tahun pertama sebagai presiden.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, menjelaskan banyak pihak salah paham terkait hal tersebut.
Ia menyebut yang akan dilakukan bukanlah memangkas subsidi energi, melainkan efisiensi penyaluran subsidi yang dapat menekan anggaran.
"Gini, dari tadi saya salah dikutip terus loh, dan saya sudah perbaiki. Gini ya, jadi subsidi energi itu nilainya tahun lalu Rp 500 triliun, tahun ini Rp 350 triliun. Terbesar dari subsidi energi itu adalah untuk Pertalite sama LPG 3 kg, yang mana 80 persen penggunanya adalah masyarakat mampu," kata Eddy dilansir dari CNBCIndonesia.com.
Baca Juga: Perolehan Suara Capres-Cawapres di Sirekap Tak Sinkron dengan C Hasil Plano, Bawaslu Berpatokan Rekapitulasi Manual
"Kalau datanya kita perbaiki, kalau tata kelolanya kita perbaiki, otomatis kan berkurang nilai subsidinya karena bisa langsung kita alokasikan kepada mereka yang berhak. Bukan mereka yang mampu (mendapat subsidi energi) jadinya, jadi mereka yang berhak," sambungnya lagi.
Untuk itu dirinya kembali menekankan pihak Prabowo-Gibran tidak memiliki keinginan untuk memangkas jumlah subsidi energi, apalagi subsidi BBM seperti yang banyak diisukan.
"Jadi tidak ada kata-kata 'memangkas' (subsidi), tidak ada intensi (keinginan) memangkas. Jadi kita melakukan evaluasi terhadap subsidi energi agar diberikan kepada mereka yang berhak, sehingga tepat sasaran," tegas Eddy.
Dari efisiensi pemberian subsidi inilah pemerintah dapat menekan anggaran, dengan begitu selisih anggaran subsidi sebelumnya dapat digunakan untuk keperluan pemerintah lainnya.
"Kalau itu dilakukan, otomatis besaran subsidi energi akan berkurang yang mana kemudian dananya bisa dipakai untuk yang lain-lain," ungkapnya. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS