Makanan Khas Wakatobi, Perangi: Olahan Ikan Segar Tanpa Dimasak
Wa Ode Hesti, telisik indonesia
Senin, 20 Januari 2025
0 dilihat
Perangi makanan khas Wakatobi, olahan ikan tanpa dimasak. Foto: Ist.
" Perangi, salah satu makanan khas Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menjadi sajian istimewa yang menggabungkan kesegaran ikan dengan cita rasa khas. Makanan ini unik karena menggunakan ikan segar sebagai bahan utama yang tidak dimasak "
WAKATOBI, TELISIK.ID – Perangi, salah satu makanan khas Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menjadi sajian istimewa yang menggabungkan kesegaran ikan dengan cita rasa khas. Makanan ini unik karena menggunakan ikan segar sebagai bahan utama yang tidak dimasak.
Perangi terbuat dari ikan mentah yang dipadukan dengan cabai, penyedap rasa, dan perasan air jeruk nipis hingga daging ikan memucat.
Jenis ikan yang digunakan biasanya adalah ikan karang, seperti ikan kaka tua. Makanan ini sangat digemari oleh masyarakat Wakatobi, khususnya di Kaledupa.
“Orang Wakatobi, khususnya Kaledupa, sangat menyukai Perangi. Setiap acara atau kumpul-kumpul bersama teman dan keluarga, pasti salah satu makanan yang dibuat adalah Perangi,” kata Tomi, warga Kaledupa, Senin (20/1/2025).
Bagi Anda yang penasaran ingin mencoba Perangi, berikut adalah bahan-bahan dan cara pembuatannya:
Baca Juga: Ikan Parende Rasa Asam Pedas, Makanan Khas Wakatobi dan Cara Pembuatannya
Bahan:
• Ikan karang segar 5 ekor (ukuran sedang)
• Jeruk nipis 2 buah
• Bawang merah 2 siung (cincang secukupnya)
• Garam secukupnya
• Cabe rawit (optional)
• Micin setengah sendok teh
• Air secukupnya
Cara membuat:
1. Fillet ikan dan cuci hingga darahnya hilang.
2. Potong-potong ikan atau cincang kasar.
3. Berikan perasan jeruk nipis pada ikan.
4. Masukkan bawang, cabe, micin, dan garam, lalu remas ikan hingga warnanya berubah menjadi putih.
5. Tambahkan air sesuai selera.
6. Koreksi rasa dan sajikan.
Baca Juga: Menikmati Kapusu Nosu, Makanan Khas Wakatobi dan Cara Pembuatannya
Perangi memiliki cita rasa yang segar, gurih, asam, dan sedikit pedas. Makanan ini biasanya disajikan dengan nasi atau kasoami, makanan khas lainnya dari Wakatobi. Beberapa variasi perangi juga menyertakan mangga muda atau kelapa yang sudah disangrai dan ditumbuk.
“Perangi selain diberi perasan jeruk, bisa juga dengan mangga muda, atau ditambahkan dengan kelapa yang sudah disangrai dan ditumbuk,” kata Hida, warga setempat.
Di momen-momen tertentu, seperti saat air laut surut, anak-anak muda Kaledupa sering melakukan kegiatan kemah di Pulau Hoga. Mereka mencari ikan di laut dan langsung membuat perangi untuk disajikan bersama.
“Biasa kalau lagi momen air surut, banyak anak muda Kaledupa yang kemah di Pulau Hoga. Saat air laut sudah surut, mereka berbondong-bondong cari ikan di laut, pulangnya langsung mereka bikin perangi untuk disajikan bersama,” ujar Fandi, warga Wakatobi.
Perangi, dengan segala kesegaran dan keunikannya, menjadi salah satu kuliner khas yang semakin melestarikan tradisi kuliner Wakatobi. (A)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS