Makna Festival Budaya Bongkhano Tahu Bagi Masyarakat Buton Selatan

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Senin, 26 Februari 2024
0 dilihat
Makna Festival Budaya Bongkhano Tahu Bagi Masyarakat Buton Selatan
PJ Bupati Selatan, La Ode Budiman saat melakukan foto bersama diakhir acara adat Bongkhano Tahu Panen tahunan bersama bajarannya dan Ketua Parabela Tuagana dan para peserta pingitan. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

" Apabila menelisik pastinya akan menemukan hal baru, seperti makna festival budaya Bongkhano Tahu bagi masyarakat Buton Selatan "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Berbicara tentang budaya memang tidak pernah habis. Bahkan apabila menelisik pastinya akan menemukan hal baru, seperti makna festival budaya Bongkhano Tahu bagi masyarakat Buton Selatan.

Ketua Adat (Parabela) Tuagana, Lingkungan Wuruguna, Kelurahan Busoa, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Hidayat menuturkan bahwa Bongkhano Tahu adalah acara adat pesta panen hasil bumi yang selalu diperingati oleh masyarakat setempat setiap tahunnya.

Hidayat menerangkan, pada serangkaian Bongkhano Tahu melalui beberapa tahapan diantaranya, dimulai dengan metamburi yakni kegiatan mulai merintis yang merupakan persiapan awal sebelum bercocok tanam.

Kemudian, kata dia, menebas, membakar, perangkai yang dilanjutkan dengan persiapan menanam hingga tahap penanaman benih dan berakhir pada tahap memanen hasil bumi yang ditanam.

Lebih lanjut, ia mengatakan, hasil panen bumi pada tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Lestarikan Budaya Lokal, Molulo Bersama di Kolam Retensi Boulevard Jadi Hiburan Warga

"Acara hari ini hasil panen lebih berhasil daripada tahun kemarin," kata Hidayat saat menghadiri acara Bongkahano Tahu Pesta Pane yang diselenggarakan pada Galampano, Busoa, Batauga, Buton Selatan, Minggu (25/2/2024).

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Buton Selatan, La Ode Haerudin turut menyampaikan, pada acara adat panen tahunan yang diselenggarakan pada Galampano Parabela Tuagana turut dimeriahkan dengan acara pingitan gadis-gadis yang telah memasuki fase pubertas.

Ia mengungkapkan, pesta panen tahunan Bongkhano Tahu merupakan ungkapan kegembiraan dan rasa syukur masyarakat terhadap hasil panen yang berlimpah kepada Tuhan yang Maha Esa.

Haerudin juga menyampaikan harapannya agar acara adat tahun tersebut terus dijaga dan dilestarikan sehingga tidak lekang oleh waktu.

"Tetap dilestarikan dan eksis sehingga nilai-nilai budaya tetap dipertahankan," ungkap La Ode Haerudin pada Telisik.id pada diakhir acara pesta panen Busoa, Buton Selatan.

PJ Bupati Buton Selatan, La Ode Budiman turut menyampaikan tanggapannya terkait acara adat tersebut.

Ia mengatakan, acara adat Bongkhano Tahu secara tidak langsung meningkatkan serta membantu pemerintah dalam menjaga keamanan di wilayah karena tokoh adat (Parabela) di Busoa, Batauga, sangat kental dengan hukum-hukum adatnya.

Baca Juga: Tradisi Kapelanto, Representasi Budaya dari Buton Selatan

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan, pemerintah Kabupaten Buton Selatan sangat mendukung pelaksanaan acara adat tersebut, yakni dengan menyalurkan bantuan mulai dari konsumsi hingga kendaraan operasional untuk Parabela di wilayah tersebut.

"Dan juga yang sudah berjalan selama ini bantuan adat dan juga bantuan kendaraan operasional roda dua kepada Parabela," ungkap PJ Bupati Buton Selatan.

Ia berharap dengan sering diselesaikan acara adat Bongkhano Tahu dapat memacu masyarakat untuk memanfaatkan potensi alam yang ada untuk ditanami tanaman lokal bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Buton Selatan. (A)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga