Malam Pertama Pengantin di Negara Ini Wajibkan Pria Tiduri Tante Istrinya

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Selasa, 20 September 2022
0 dilihat
Malam Pertama Pengantin di Negara Ini Wajibkan Pria Tiduri Tante Istrinya
Setiap negara memiliki tradisi dan keunikannya masing-masing sehingga akan menjadi ciri tersendiri termasuk meniduri tante dari pengantin wanita. Foto: Repro Riau24

" Ada banyak tradisi yang tidak masuk akal, termasuk tradisi yang berhubungan dengan seksualitas "

KENDARI, TELISIK.ID - Setiap negara memiliki tradisi dan keunikannya masing-masing sehingga akan menjadi ciri tersendiri.

Setiap tradisi mungkin akan dianggap aneh untuk sebagian negara tetapi di negara tersebut itu merupakan hal yang wajar.

Ada banyak tradisi yang tidak masuk akal, termasuk tradisi yang berhubungan dengan seksualitas. Salah satunya tradisi ketika malam pertama. Bagi pengantin baru, malam pertama merupakan sesuatu yang privat dan tidak ingin diketahui banyak orang.

Tapi apa jadinya jika momen malam pertama justru harus dihabiskan bersama banyak orang termasuk tante sendiri.

Baca Juga: Sederet Negara Tertua di Dunia, Nomor 7 Pernah Jajah Indonesia

Baca Juga: Ternyata Segini Biaya Pemakaman Termahal di Dunia, Jangan Kaget

Melansir Jurnalsoerang.com dan Viva.co.id, hal itu bisa dijumpai pada masyarakat Banyankole Uganda, Afrika Timur, yang memiliki beberapa tradisi pernikahan yang cukup aneh.

Tradisi pertama adalah pernikahan yang digelar harus dilakukan secara khusus di rumah pengantin pria.

Kemudian tradisi berikutnya, sebelum melakukan malam pertama dengan istri, maka tante dari pengantin wanita harus melakukan hubungan intim dengan pengantin pria untuk menguji ketahanan dan keterampilannya.

Jadi setelah semua rangkaian upacara dan resepsi pernikahan selesai digelar, tante dari pengantin perempuan akan naik ke ranjang bersama keponakan dan suaminya.

Menurut tradisi ini, kegiatan threesome merupakan bentuk hadiah dari sang tante kepada keponakannya untuk mengajari dan membimbing dalam hal bercinta. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga