Masyarakat Tomia Terima Bantuan 30 Ton Beras

Deni Djohan, telisik indonesia
Senin, 09 November 2020
0 dilihat
Masyarakat Tomia Terima Bantuan 30 Ton Beras
Tokoh masyarakat Kepton, Umar Samiun ketika memberikan bantuan beras secara simbolis terhadap salah satu perwakilan warga Tomia. Foto: Deni Djohan/Telisik

" Kemarin juga sudah kami lakukan penyerahan ini di Kaledupa. Nah, hari ini kami hadir di sini, Tomia. Insya Allah besok kami bertolak ke Binongko. "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Tokoh masyarakat Kepulauan Buton (Kepton), Samsu Umar Abdul Samiun, menyerahkan bantuan beras sebanyak 30 ton terhadap masyarakat Tomia yang terkena dampak COVID-19.

Penyerahan tersebut diberikan disela pemberian gelar Laode Barani Mina I Tomia oleh tiga kadie (wilayah) eks Kesultanan Buton, Senin (9/11/2020).

Penyerahan bantuan itu diserahkan secara simbolis kepada tujuh perwakilan masyarakat yang berhak mendapatkan. Proses penyerahan di pusatkan di Baruga Kulati, Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur.

Mantan bupati Buton dua periode ini dalam sambutannya mengaku, apabila bantuan ini merupakan bagian dari hasil usaha dalam mengelola sumber daya alam (SDA), aspal dan nikel. Produksi besar-besaran akan berjalan pada awal Desember 2020 ini.

"Kemarin juga sudah kami lakukan penyerahan ini di Kaledupa. Nah, hari ini kami hadir di sini, Tomia. Insya Allah besok kami bertolak ke Binongko," terangnya.

Baca juga: Perangkat Adat Tomia Beri Umar Samiun Gelar Laode Barani Mina I Tomia

Menurutnya, kesyukuran atas rezeki yang diberikan itu ingin juga dibagi kepada masyarakat yang membutuhkan karena terdampak COVID-19 meski itu mungkin masih dianggap kecil.

"Tapi mudah-mudahan Allah memberikan lagi saya rezeki. Jika itu terjadi saya akan kembali datang," tambahnya.

Suasana memecah ketika calon bupati Wakatobi nomor urut dua, Haliana turut hadir dalam acara tersebut. Sesekali, masyarakat setempat meneriakkan dukungan terhadap Haliana.

Selain memberikan bantuan beras, Umar Samiun juga memberikan uang tunai kepada para perangkat adat dan semua masyarakat yang sempat hadir di acara tersebut. Itu dia lakukan sesuai dengan ketentuan adat dan budaya Buton yang disebut dengan pasali dan pengganti uang jalan. (B)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga