Melepas Rindu Belajar Tatap Muka
Sumarlin, telisik indonesia
Senin, 07 Juni 2021
0 dilihat
Penerapan protokol kesehatan secara ketat dilakukan di SMPN 9 Kendari. Foto: Sumarlin/Telisik
" Alarm pukul 5 pagi berdering kencang membangunkan Zahra dari tidur lelapnya. Ia segera mematikan alarm dan bergegas berwudu menjalankan kewajiban salat Subuh. "
KENDARI, TELISIK.ID - Alarm pukul 5 pagi berdering kencang membangunkan Zahra dari tidur lelapnya. Ia segera mematikan alarm dan bergegas berwudu menjalankan kewajiban salat Subuh.
Pagi itu, Zahra bangun lebih awal dari hari biasanya, karena harus bersiap-siap masuk sekolah.
Setelah salat, dia membersihkan tempat tidurnya, memberi makanan hewan peliharaannya lalu menyiapkan bekal yang akan dibawa ke sekolah.
Setelah semua siap, Zahra yang duduk di bangku SMP ini, dengan semangat menggebu ke sekolah diantar Ibunya.
Setibanya di sekolah, satpam SMPN 9 Kendari sudah siap dengan thermogun mengecek suhu siswa dan semua orang yang masuk ke sekolah.
Di SMPN 9 Kendari menerapkan sistem satu pintu, siswa yang masuk harus melalui gerbang yang sudah disiapkan dengan fasilitas cuci tangan dan kipas angin yang dilengkapi hand sanitizer.
Hari ini, Senin (7/6/2021), sekolah di Kota Kendari memulai uji coba kembali belajar tatap muka di sekolah, setelah lebih dari setahun belajar secara daring (online) dari rumah. Sesekali siswa ke sekolah untuk mengumpulkan tugas, namun tidak bertemu dengan guru maupun teman kelas.
"Hadir semua teman-temanku hari ini, yang biasa tidak muncul kalau belajar online hadir juga, mungkin mereka bosan juga kalau belajar online, makanya mereka semangat belajar tatap muka," ungkap siswi SMPN 9 Kendari Zahra.
Belajar tatap muka di Kota Kendari dimulai dengan pelaksanaan ujian semester, sebelum nantinya belajar tatap muka akan dilakukan tahun ajaran baru bulan Juli 2021.
Baca juga: Kebun Raya UHO Dicanangkan Sebagai Tempat Wisata
Dalam uji coba belajar tatap muka, di SMPN 9 menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para siswa yang mengikuti belajar tatap muka harus memperlihatkan surat izin dari orang tua agar bisa diizinkan mengikuti ulangan semester.
"Kami mengirim surat izin pada orang tua, tadi kami masuk dalam kelas untuk membuktikan, jangan sampai ada yang masuk belum ada surat izin, ternyata semua lengkap," ujar Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan.
Pihak sekolah juga mengeluarkan kebijakan menutup kantin sekolah dan meminta siswa membawa bekal secukupnya, agar interaksi dengan pihak luar bisa diminimalisir untuk mencegah penyebaran COVID-19 di sekolah.
"Prosedur yang diwajibkan pada satuan pendidikan yakni, menyiapkan pengukur suhu, menyiapkan tempat cuci tangan, kita sterilkan, kemudian siswa diminta membawa bekal yang cukup, kantin kita tutup," lanjutnya.
Mencegah terjadinya kerumunan karena jumlah siswa sekira 600 orang, pihak sekolah membagi waktu kedatangan siswa, lima hari pertama diberikan waktu untuk siswa kelas VIII untuk mengikuti ulangan semester, kemudian kelas VII akan mengikuti ujian semester pekan selanjutnya.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat juga dilakukan di SDN 39 Kendari, sistem masuk sekolah diatur bergiliran. Dimana, setiap tingkatan dari kelas 1-5 masuk sekolah hanya dua hari dari jam 07.00-09.00 dan jam 10.00-11.30.
"Untuk kelas rendah, kelas 1 dan 2 kita datangkan selama dua hari berturut-turut (Senin-Selasa), sesuai jadwal double shift, nanti hari Rabu dan Kamis masuk lagi kelas 3 dan 4, kelas 5 sendiri hari Jumat dan Sabtu," jelas Kepala SDN 39 Kendari Zainuddin.
Koordinator Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Kendari ini mengaku, untuk mencegah terjadinya kerumunan atau bertemunya siswa yang pulang shift pertama dan yang datang shift kedua, pihak sekolah memberlakukan dua pintu berbeda yakni pintu masuk dan keluar.
Sedangkan bagi orang tua yang mengantar dan menjemput anaknya, tidak diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah, kalau pun ada orang tua yang menunggui anaknya, pihak sekolah juga sudah menyiapkan ruang tunggu dengan kursi yang telah diatur berjarak.
"Alhamdulillah, pantauan tadi dari tim kesehatan mengatakan bahwa, SD 39 khusus di Kecamatan Puuwatu ini bisa dijadikan pionir dalam hal pemberlakuan protokol kesehatan yang begitu ketat, kami juga menyiapkan 200 masker untuk antisipasi siswa yang tidak menggunakan masker," ucapnya.
Baca juga: Ini Tanggapan WR III UHO Soal Wacana Ekstrakurikuler Diberi SKS
Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, kepala sekolah juga meminta pada para guru untuk mengurangi jumlah soal, serta membuat soal yang sederhana agar para siswa tidak terlalu lama berada di sekolah.
Dia menambahkan, semua sistem yang diterapkan sekolah mendapat apresiasi dari pihak orang tua, apalagi sudah banyak orang tua yang menginginkan segera diberlakukan belajar tatap muka, agar anaknya bisa kembali belajar di sekolah, sebab para orang tua mulai kewalahan mengajar anaknya sendiri.
Uji coba belajar tatap muka memang sudah mendapatkan izin dari Wali Kota Kendari, dilakukan pada penilaian akhir semester tahun ajaran 2020/2021.
Dihari pertama ini seluruh sekolah SD dan SMP di kota Kendari mendapatkan izin melakukan aktivasi tatap muka di sekolah, namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur menjelaskan, sekolah yang dibuka berdasarkan rekomendasi satgas COVID-19 diawali dengan melakukan penyemprotan.
"Pelaksanaan hari pertama hari ini, sampai jam 12.00 Wita tadi ini, berjalan sesuai skenario yang kita tetapkan di masing-masing sekolah yaitu setengah dari peserta didik yang dibagi dalam beberapa shift," ungkapnya.
Meski berjalan lancar, namun dibeberapa sekolah masih terjadi kerumunan utamanya orang tua siswa yang menunggu anaknya di luar wilayah sekolah.
Untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, Dikmudora meminta pihak sekolah berkoordinasi dengan satgas atau Babinkamtibmas agar meminta para orang tua tidak berkerumun.
Sedangkan untuk mencegah terjadinya kerumunan siswa tingkat SMP, Dikmudora meminta pihak sekolah memberikan jeda sekira satu jam bagi siswa yang akan masuk pada giliran selanjutnya.
"Kami juga meminta pihak sekolah menghimbau agar orang tua siswa segera menjemput anak-anaknya agar tidak berkerumun setelah pulang sekolah," tambahnya.
Untuk diketahui, hingga 6 Juni 2021 kasus positif COVID-19 di Kota Kendari tersisa 10 kasus. (A)
Reporter: Sumarlin
Editor: Fitrah Nugraha