Membangun Empati Masyarakat Pesisir Terhadap Lingkungan

Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 06 Juni 2023
0 dilihat
Membangun Empati Masyarakat Pesisir Terhadap Lingkungan
Relawan Muda Bencana Kota Kendari (RMBK) bersama mahsiswa Ilmu Lingkungan UHO melakukan bersih-bersih lingkungan pesisir dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia. Foto: Ist.

" Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia yakni penyuluhan ekoenzim, penanaman mangrove, penerbangan lampion dan melakukan aksi bersih-bersih lingkungan pesisir "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia, Relawan Muda Bencana Kota Kendari (RMBK), bekerja sama dengan Jurusan Ilmu Lingkungan Universitas Halo Oleo (UHO) Kendari, menyelenggarakan penyuluhan dan penanaman mangrove di Gelora Beach Pantai Torobulu.

Kegiatan yang dilakukan yakni penyuluhan ekoenzim, penanaman mangrove, penerbangan lampion dan melakukan aksi bersih-bersih lingkungan pesisir. Yang bertujuan menanamkan rasa empati kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, salah satunya di wilayah pesisir.

Ketua RMBK, Yasin mengungkapkan, kegiatan ini mendapat respons baik dari masyarakat. Selain karena mendapat ilmu baru, mereka senang dibekali rasa empati terhadap lingkungan sekitar.

Baca Juga: Pemilih Pemula di Kota Baubau Capai 60 Persen dari Total Pemilih Nasional

"Alhamdulilah mereka sadar pentingnya menjaga lingkungan pesisir, mereka menganggap ini adalah ilmu yang bermanfaat," ucap Yasin.

Selain itu, dari beberapa kegiatan yang dilakukan, menyita perhatian masyarakat.  Seperti penyuluhan ekoenzim, dimana masyarakat diajarkan cara memanfaatkan limbah sayuran, diolah menjadi berbagai keperluan rumah tangga.

"Kami mencoba menjelaskan kepada masyarakat untuk menjaga wilayah pesisir dan mengimbau agar masyarakat memanfaatkan bahan-bahan sayuran yang sudah tidak layak makan, untuk dikelola kembali menjadi sabun, parfum dan lain-lainnya," jelasnya,  Selasa (6/6/2023).

Ketua panitia, Hardianti mengungkapkan bahwa penyuluhan ekoenzim ini baru diketahui oleh masyarakat sekitar, sehingga mereka sangat antusias bahkan ingin mengambil hasil praktek dari panitia untuk dicoba juga.

Baca Juga: 26.000 Warga Pulau Kabaena Bombana Bakal Nikmati Listrik 24 Jam

"Pertama kalinya mereka mendengar ekoenzim itu, mereka langsung antusias bahkan ingin mengambil produk yang sudah kami buat di praktek itu," tuturnya.

Sementara Wakil HMJ Ilmu Lingkungan UHO, Fikri Fikriansyah mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Gelora Beach, selain karena lingkungan pertambangan membuat pantai ini mudah tercemar, juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan pesisir.

"Terkait kondisi pertambangan, supaya mereka sadar akan kebersihan dan kepedulian akan lingkungan. Harapannya kegiatan ini berkelanjutan untuk ke depannya," tutupnya. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga