Menelisik Bukber yang Trend di Kalangan Anak Muda saat Bulan Puasa

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 03 April 2022
0 dilihat
Menelisik Bukber yang Trend di Kalangan Anak Muda saat Bulan Puasa
Buka puasa bersama jadi trend di kalangan anak muda saat bulan puasa. Foto: Repeo Tirto.id

" Rupanya kelekatan aktivitas bukber dengan umat Islam Indonesia merupakan wujud pertemuan budaya ketimuran dan ajaran Islam "

KENDARI, TELISIK.ID - Di bulan Ramadan, aktivitas maupun jam kerja tak sebanyak biasanya. Namun ada satu hal yang jelas bertambah yakni agenda makan bersama atau buka puasa bersama (bukber).

Undangan atau ajakan bukber biasanya sering didapati oleh anak muda mulai dari rekan kerja, teman SMA, atau bahkan bersama anak-anak panti asuhan. 

Aktivitas ini terus dilakukan hingga seolah jadi tradisi. Mereka yang non Muslim pun kadang 'kecipratan' ikutan buka bareng. Selain untuk menghormati teman yang berpuasa, ikutan bukber ini juga dilakukan agar bisa berkumpul dengan teman-teman lainnya. 

Rupanya kelekatan aktivitas bukber dengan umat Islam Indonesia merupakan wujud pertemuan budaya ketimuran dan ajaran Islam. Devie Rahmawati, pengamat sosial vokasi Universitas Indonesia mengatakan, sebenarnya dalam ajaran Islam sendiri ada hadis yang berbunyi:

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."

Baca Juga: 45 Negara Ikuti Keputusan Arab Saudi, 1 Ramadan Dimulai Sabtu 2 April 2022

Hadis ini, kata dia, kemudian relevan dengan hadis-hadis lain yang mengatakan bahwa marilah kita berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Ajaran Islam ini kemudian bertemu dengan budaya ketimuran yang kolektif. 

Sebenarnya tradisi bukber tak hanya dilakukan di Indonesia tapi di mana pun umat Islam berada. 

Meski demikian, bukan berarti tradisi makan bersama ini ada setelah masuk ajaran Islam ke Indonesia. Devie menjelaskan, sebelum periode masuknya Islam ke Indonesia pun, kondisi geografis dan karakter masyarakat timur memperkuat tradisi bukber. 

Bicara keadaan geografis, kondisi cuaca maupun iklim yang termasuk hangat kemudian karakter ketimuran yang suka berkumpul. Devie menganggap ini sudah jadi bagian dari DNA orang-orang timur. 

"Jadi bukan berarti (berkumpul) cuma ada saat ada Islam. Sebelum Islam pun DNA kumpul-kumpul itu sudah ada. Itu kemudian semakin memperkuat kehadiran Islam," kata dia dilansir dari Cnnindonesia.com.

Baca Juga: Negara-Negara Ini Larang Warga Muslim Puasa di Bulan Ramadan, Nomor 3 Alasannya Tak Masuk Akal

"Terlepas dari adanya bulan suci Ramadan atau tidak, kita melihat masyarakat kita ketika sudah berdiskusi panjang di media sosial, lalu 'yuk ketemuan yuk'. Itu menunjukkan ciri dari masyarakat komunal."

Sementara itu Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah melarang kegiatan buka puasa bersama dengan menerbitkan panduan penyelenggaran ibadah selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Dalam edaran itu, Menag melarang pejabat dan aparat sipil negara (ASN) mengadakan kegiatan buka puasa bersama (bukber) hingga open house saat Idul Fitri mendatang.

“Pejabat dan aparatur sipil negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri,” kata Yaqut dalam surat edarannya dilansir dari Kompas.com. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga