Menemukan Kedamaian dalam Islam, Gadis ini Putuskan Jadi Mualaf
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Jumat, 05 November 2021
0 dilihat
Marsia Andra temukan hidayah saat mempelajari Islam. Foto: Ist.
" untuk meyakinkan dirinya bahwa apa yang dipercayainya sekarang adalah hal yang sudah tepat baginya "
KENDARI, TELISIK.ID - Lahir dari orang tua yang berbeda agama terkadang membuat beberapa anak merasa bingung saat menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang lain.
Seperti yang dialami Marsia Andra (21). Kisah gadis asal Kendari ini berawal kala ia masih duduk di bangku SMP.
Marsia awalnya merasa baik-baik saja dengan perbedaan agama kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan keduanya selalu hidup rukun dan selalu menoleransi perbedaan yang dimiliki.
Namun, pemikiran itu seketika berubah saat Marsia menginjak bangku SMP.
Marsia bercerita bahwa kala itu tak sedikit dari teman-teman sekolahnya yang selalu mempertanyakan bagaimana rasanya hidup dalam keluarga yang memiliki perbedaan keyakinan.
Dengan pertanyaan sederhana itu, timbullah sebuah perasaan yang aneh serta kebingungan yang meliputi pemikiran gadis remaja tersebut.
“Saat teman-teman selalu menanyakan hal yang sama pada saya, saya kemudian bertanya pada diri sendiri, apakah ada yang aneh dengan kehidupan saya?“ kata Marsia, Kamis (4/11/2021).
Namun saat itu Marsia mengabaikan pertanyaan-pertanyaan mereka. Hingga saat beranjak di bangku SMA, disitulah dia mengetahui bahwa pernikahan beda agama itu tidak diperbolehkan dalam Islam.
Baca Juga: Hati-Hati Riya yang Terselubung, Ini Ciri-Cirinya
Baca Juga: Inilah 7 Golongan Manusia yang Tak Bisa Mencium Bau Surga
"Dan akhirnya sayapun paham dengan maksud teman-teman saya kala itu," sambungnya.
Kala itu, Marsiab berusaha untuk semakin mendalami dan mempelajari agama yang dianutnya yakni agama Katolik, untuk meyakinkan dirinya bahwa apa yang dipercayainya sekarang adalah hal yang sudah tepat baginya.
“Untuk memperkuat keyakinan saya terhadap apa yang saya yakini, sayapun berkomitmen untuk semakin rajin dan aktif di gereja. Tapi entah mengapa saya kok merasa kosong dan hampa. Saya merasa seolah tidak memiliki sebuah tujuan hidup,” ungkapnya.
“Saya berdoa tapi tidak merasa damai, saya meyakini tapi tidak yakin. Disitulah kemudian saya memutuskan untuk berdoa dengan menyebut nama Allah SWT dan mempelajari Islam melalui ceramah serta Al-Qur’an. Dan dengan kuasa Allah akhirnya sayapun merasakan perasaan yang berbeda dari sebelumnya. Saya menemuka kedamaian dalam jiwa saya,” lanjut Marsia.
Setelah menemukan apa yang telah membuatnya merasa damai, Marsia kemudian menyampaikan niatnya untuk memeluk Islam kepada kedua orang tuanya.
Niatnya sontak diterima dengan penuh suka cita oleh sang ibu, namun tidak dengan sang ayah.
“Ibu tentu senang saat saya bilang ingin menjadi mualaf tapi berbeda dengan bapak yang saat itu tidak setuju. Walau begitu, saya tidak menyerah begitu saja dan tetap gigih dengan apa yang telah saya pilih. Hingga seiring berjalannya waktu, bapak pun akhirnya luluh dan mau menerima keputusan saya,“ pungkasnya.
Di akhir ceritanya, Marsia kemudian menyampaikan harapannya bahwa ke depannya ia berharap agar di saat salat ataupun merayakan hari raya idul fitri nanti, sang ayah sudah bergabung dengan Marsia dan anggota keluarganya yang lain. (A)
Reporter: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali