Mengapa Wanita Salehah Disebut Perhiasan Dunia Terbaik? Ini Penjelasannya
Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 20 November 2021
0 dilihat
Wanita salehah adalah perhiasan dunia yang terbaik. Foto: Repro islam.id.blogspot.com
" Ada satu perhiasan dunia yang tidak akan melalaikan, yaitu wanita salehah. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: Wanita salehah adalah perhiasan terbaik dunia (HR Muslim) "
KENDARI, TELISIK.ID - Ada satu perhiasan dunia yang tidak akan melalaikan, yaitu wanita salehah. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: Wanita salehah adalah perhiasan terbaik dunia (HR Muslim).
Dilansir dari Republika.co.id, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: dunia adalah perhiasan (HR Muslim). Sesungguhnya kehidupan dunia itu merupakan kesenangan yang bersifat sementara (QS Ghafir [40]: 39), dan semua perhiasan serta kesenangan dunia itu memiliki karakter yang dapat melalaikan manusia (QS Al-Hadid [57]: 20). Karena itu, berhati-hati terhadap perhiasan dunia tersebut.
Mengapa wanita salehah disebut sebagai perhiasan terbaik dunia? Berikut penjelasannya, dilansir dari Republika.co.id.
1. Wanita salehah dapat mengantarkan kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang mukmin setelah takwa kepada Allah yang lebih baik baginya dari seorang istri yang salehah. Jika suami memerintahkannya, ia menaatinya. Jika suami memandangnya, ia membahagiakannya. Jika suami bersumpah atas dirinya, ia memenuhi sumpahnya. Jika suami pergi, ia menjaga kehormatan dirinya dan harta suaminya." (HR Ibnu Majah).
Baca Juga: 3 Sebab Seseorang Tidak Mendapat Syafaat di Hari Kiamat
2. Wanita salehah dapat membantu meringankan dalam urusan dunia. Rasulullah SAW bersabda, "Hai Muadz, hati yang bersyukur, lisan yang berzikir, dan istri salehah yang akan membantumu dalam urusan dunia dan agamamu adalah amalan terbaik yang dilakukan manusia." (HR Thabrani).
3. wanita yang salehah akan selalu mengingatkan kepada kehidupan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Setelah turun ayat yang berisi penjelasan tentang emas dan perak, para sahabat bertanya-tanya, 'Lalu, harta apakah yang seharusnya kita miliki?' Umar berkata, 'Aku akan memberitahukan kepada kalian mengenai hal itu.' Lalu, beliau memacu untanya dengan cepat sehingga dapat menyusul Rasulullah SAW, sedangkan aku berada di belakangnya. Ia bertanya, 'Wahai Rasulullah, harta apakah yang seharusnya kita miliki?' Nabi SAW menjawab, 'Hendaknya salah seorang di antara kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang berzikir, dan istri mukminah yang membantunya dalam merealisasikan urusan akhirat'." (HR Ibnu Majah).
4. Wanita salehah merupakan anugerah terbaik dalam menyempurnakan agama. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa diberi anugerah oleh Allah seorang istri yang salehah, berarti Allah telah membantunya untuk mewujudkan separuh agamanya, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allah pada separuh yang kedua." (HR Hakim).
Dilansir dari kompasiana.com, salehah atau tidaknya seorang wanita tergantung pada ketaatannya pada Allah SWT. Aturan-aturan Allah SWT berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri.
Di dunia, wanita salehah akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga.
Baca Juga: 7 Golongan Manusia Berada di Bawah Naungan Allah SWT Pada Hari Kiamat, Siapa saja?
Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah SWT memberikan gambaran wanita salehah adalah wanita yang senantiasa menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah zikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Qur’an.
Wanita salehah sangat menjaga setiap tutur katanya. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).
Semoga Allah membimbing kita para wanita agar menjadi wanita salehah sebagai perhiasan terbaik dunia yang dapat melahirkan generasi yang terbaik pula. (C)
Reporter: Haerani Hambali
Editor: Fitrah Nugraha