Mengejar Pahala 10 Malam Terakhir Ramadan Hingga Turunnya Lailatul Qadar
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Selasa, 12 Mei 2020
0 dilihat
Mengejar amalan di 10 malam terakhir ramadan. Foto: Repro Islampos
" Pada masa ini, Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka. 10 malam terakhir inilah waktu turunnya malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. "
KENDARI, TELISIK.ID - Sepuluh malam terakhir termasuk puncak ibadah Ramadan. Pada malam ini biasanya malam lailatul qadar datang dan Rasulullah pun semasa hidupnya memperbanyak ibadah di malam itu.
Pada masa ini, Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka. 10 malam terakhir inilah waktu turunnya malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Dalam hadis riwayat ‘Aisyah dijelaskan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, da membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).
Lailatul qadar merupakan malam yang mulia, yang apabila diraih akan menetapkan masa depan umat manusia. Pada mala ini, para malaikat turun ke bumi untuk membawa ketenangan dan kedamaian.
Baca juga: Tanda Malam Lailatul Qadar, Wanita Haid Tetap Bisa Mengejar Pahalanya
Pada momen ini, banyak umat Islam di seluruh dunia yang saat ini sedang mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mendapatkan malam istimewa ini.
Para ulama sangat menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada sepuluh akhir Ramadan. Menurut Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in, ada tiga amalan utama yang mesti dilakukan pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada keluarga dan tetangga. Kalau diberi kelebihan dan kecukupan, alangkah baiknya harta ini dimanfaatkan untuk menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air.
Kedua, memperbanyak membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran disunahkan kapanpun dan di manapun selain tempat dilarang membaca Al-Quran, seperti toilet dan lain-lain.
Baca juga: Jadi Mualaf, Keturunan Tionghoa ini Jalani Puasa Ramadan Pertamanya di Kendari
Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah salat subuh. Abu Bakar Syatha menambahkan, membaca Al-Quran di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.
Ketiga, memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadan. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadan.
Ke tiga amalan ini dilakukan di akhir Ramadan demi mengharapkan ridha Allah SWT serta berharap bertemu dengan malam lailatul qadar. Sebab beramal pada malam ini lebih baik dibandingkan beramal di bulan lain yang tidak memiliki lailatul qadar.
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Sumarlin