Mengenal Hari Pelaut Sedunia, Diperingati Setiap Tanggal 25 Juni

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 24 Juni 2024
0 dilihat
Mengenal Hari Pelaut Sedunia, Diperingati Setiap Tanggal 25 Juni
Potret seorang nelayan sedang mengumpulkan limbah plastik. Foto: Repro Istockphoto

" Hari Pelaut Sedunia diperingati setiap 25 Juni. Bukan hanya sebagai hari perayaan bagi awak kapal seperti Angkatan Laut maupun kapal pelayaran, namun juga memiliki makna lebih luas "

KENDARI, TELISIK.ID - Hari Pelaut Sedunia diperingati setiap 25 Juni. Bukan hanya sebagai hari perayaan bagi awak kapal seperti Angkatan Laut maupun kapal pelayaran, namun juga memiliki makna lebih luas.

Hari Pelaut Sedunia menyoroti kontribusi pelaut dalam menjaga lingkungan laut serta peran mereka dalam perdagangan internasional, ekonomi dunia, dan masyarakat sipil.

Sejarah Hari Pelaut Sedunia dimulai dari pelayaran laut pertama yang didokumentasikan sekitar 3200 SM, yang dibiayai oleh Firaun Snefru dari Mesir, dikutip dari Tempo, Senin (24/6/2024).

Saat ini, lebih dari 90 persen perdagangan global dilakukan melalui laut, karena ini masih merupakan cara yang paling hemat biaya untuk mengangkut barang.

Baca Juga: Tekuak, Negara-Negara Arab Ogah-ogahan Kirim Pasukan ke Gaza Palestina

Ahli biologi kelautan dan ahli kelautan dari setiap negara telah mengabdikan hidup mereka untuk mempelajari kedalaman laut, dan manusia dari setiap lapisan masyarakat terus pergi ke laut untuk menjelajahi planet ini.

Hari Pelaut Sedunia merupakan perayaan tahunan yang diselenggarakan oleh International Maritime Organization (IMO) untuk mengakui kontribusi para pelaut dalam kehidupan sehari-hari. Peran pelaut seringkali kurang dihargai dalam industri maritim dan oleh masyarakat umum.

Pelaut adalah komponen penting dalam perdagangan dunia, menjaga perekonomian tetap bergerak dan mengirimkan barang dan bahan bakar yang kita gunakan setiap hari.

Hari Pelaut pertama kali diselenggarakan pada 2010 setelah diterbitkannya seperangkat hukum internasional (MLC) yang direvisi untuk memastikan bahwa semua pelaut menerima tingkat pelatihan, kesejahteraan umum, dan standar keselamatan yang sama.

Dengan diselenggarakannya Hari Pelaut Sedunia, diharapkan masyarakat luas semakin sadar akan peran pelaut dalam kehidupan mereka dan mengapa mereka sangat penting bagi kemakmuran ekonomi dunia.

Sementara mengutip situs resmi kementerianperhubungan.go.id, "Nenek moyangku orang pelaut. Gemar mengarung luas samudra, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa, angin bertiup layar terkembang, ombak berdebur di tepi pantai. Pemuda berani bangkit sekarang, ke laut kita beramai-ramai."

Teks ini adalah penggalan dari syair lagu "Nenek Moyangku Orang Pelaut". Lagu yang heroik ini mengingatkan kembali kepada para pemuda bahwa Indonesia tidak terpisahkan dengan laut dan menjadi bagian integral dari kehidupan yang sangat dekat dengan laut.

Indonesia adalah negara kepulauan, dan laut telah menjadi rumah kedua bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun kesadaran sebagai masyarakat bahari dalam beberapa dekade telah meluntur.

Hingga muncul kesadaran bahwa Indonesia adalah negara maritim dan laut menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia kini dan masa yang akan datang.

Baca Juga: Tak Ada Ampun, Tujuh Negara Ini Terapkan Hukuman Mati untuk Koruptor

Komunitas pelaut internasional memperingati setiap 25 Juni sebagai Hari Pelaut Sedunia. Peringatan ini mencanangkan tema “Seafarers: At the Core of Shipping’s Future”.

Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperkenalkan pada Amandemen Manila bulan Juni 2010 yang mengadopsi revisi besar terhadap Konvensi STCW dan Kode terkait. Konferensi Diplomatik sepakat bahwa kontribusi pelaut untuk perdagangan internasional harus diakui dan diperingati setiap tahunnya.

Konvensi STCW adalah konvensi internasional tentang standar latihan, sertifikasi, dan dinas jaga untuk pelaut. Konvensi ini menetapkan kualifikasi standar untuk kapten, perwira, dan petugas penjaga di atas kapal niaga.

STCW dilahirkan pada 1978 dari konferensi Organisasi Maritim Internasional (IMO) di London dan mulai diterapkan pada 1984. Konvensi ini mengalami perubahan besar pada 1995. Tanggal 25 Juni dipilih sebagai Hari Pelaut Sedunia karena merupakan hari di mana Amandemen tersebut secara resmi diadopsi. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga