Mengenal Pekande-Kandea pada HUT ke-64 Kabupaten Buton

Febriyani, telisik indonesia
Selasa, 04 Juli 2023
0 dilihat
Mengenal Pekande-Kandea pada HUT ke-64 Kabupaten Buton
Acara Pekande-kandea dalam memperingati HUT ke-64 Kabulaten Buton dan hari jadi ke-20 Kecamatan Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton. Foto: Febriyani/Telisik

" Pekande-kandea merupakan tradisi makan bersama yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Buton, sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas keberlimpahan rezki dan sumber daya alam "

BUTON, TELISIK.ID - Pekande-kandea merupakan tradisi makan bersama yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Buton, sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas keberlimpahan rezki dan sumber daya alam.

Pada tahun ini, acara pekande-kandea diadakan untuk memperingati HUT ke-64 Kabupaten Buton, dan hari jadi Kecamatan Pasarwajo ke-20 sebagai ibu kota daerah itu.

Pekande-kandea ini menjadi wadah silahturami seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Buton.

Biasanya setiap kecamatan, desa, kelurahan dan seluruh instansi pemerintahan, membawa talang yang berisikan makanan tradisional Buton untuk dipersembahkan dan dinikmati bersama.

Baca Juga: Di Era Modern, Kambewe Jagung Tua Masih Dijumpai di Buton

Pada tahun ini jumlah talang yang ada berjumlah 2023, yang dibawa oleh seluruh lapisan masyarakat Buton dan berkumpul di Takawa sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Buton.

Sebelum menikmati hidangan pekande-kandea ini, biasanya diadakan doa bersama dan bersalawat kepada baginda Rasulullah SAW.

Dalam sambutanya, Penjabat (Pj) Bupati Buton, Basiran mengatakan, pekande-kandea merupakan tradisi yang turun-temurun dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas keberlimpahan sumber daya alam, baik dari laut maupun darat. Sebagaimana kita tau Buton memiliki kekayaan laut dan hasil pertanian melimpah.

Masyarakat Buton sangat antusias mengikuti acara pekande-kandea ini. Meskipun cuaca kurang bersahabat, namun hal itu tidak menyurutkan semengat mereka. Sehingga acara dapat berjalan lancar.

Baca Juga: Perahu di Atas Batu, Ikonik Tersohor di Ratu Ampat Bahari Buton Selatan

"Meskipun cuacanya tidak mendukung, kami tetap menjaga talang persembahan kami. Kami anggap ini adalah hujan berkah dari tuhan, semoga Buton semakin maju ke depanya," ungkap salah satu penjaga talang yang tidak ingin disebut identitasnya, selasa (4/7/2023).

Para tamu undangan dibuat takjub atas kekayaan budaya dan tradisi kuliner masyarakat Buton.

"Baru kali ini saya mengikuti pekande-kandea. Saya dari Kabupaten Konawe, sebagai tamu di sini kami disambut dengan baik. Kami juga dihidangkan dengan talang yang berisi makanan khas dari Buton. Dan ini pertama kalinya juga bagi saya mencicipi waji dari kentan hitam, rasanya enak. Saya belum pernah menemukan tradisi makan bersama ini di tempat lain," ungkap seorang tamu dari Kabupaten Konawe, Yudin. (A)

Penulis: Febriyani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga