Meski Proyek Panas Bumi Ditolak, PLN Nusa Tenggara Tetap Beri CSR Warga

Berto Davids, telisik indonesia
Minggu, 18 Juni 2023
0 dilihat
Meski Proyek Panas Bumi Ditolak, PLN Nusa Tenggara Tetap Beri CSR Warga
Proyek pembangunan panas bumi di Satarmese, Kabupaten Manggarai. Foto: Ist.

" Proyek pembangunan panas bumi di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur ditolak sejumlah warga. Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaui PLN UIP Nusra, tetap memberikan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) kepada warga Desa Lungar "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Proyek pembangunan panas bumi di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur ditolak sejumlah warga. Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaui PLN UIP Nusra, tetap memberikan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) kepada warga Desa Lungar.

Bantuan CSR tersebut berupa anakan Babi kepada 70 warga Desa Lungar melalui program desa berdaya. Mereka yang menerima bantuan itu dominan orang yang mendukung proyek panas bumi.

Program ini telah menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan potensi masyarakat Poco Leok melalui program pemberian ternak babi untuk warga yang berada di sekitar wilayah projek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu-Poco Leok unit 5-6.

Asisten Manager Perizinan dan Umum PLN Unit Pelaksana Proyek Nusa Tenggara Dua, Irian Jayadi mengatakan, CSR bertajuk desa berdaya bertujuan untuk mendukung program pengembangan desa melalui bantuan ternak kepada masyarakat Poco Leok meski warga menolak pembangunan proyek panas bumi.

Baca Juga: Warga Tolak Rencana Proyek Panas Bumi di Manggarai, Bupati: Aspirasi Perlu Didengar

“CSR ini merupakan bantuan awal PLN, usai melalukan koordinasi kepada masyarakat pada bulan Maret 2023. Warga desa Lungar memilih beternak Babi menjadi usulan prioritas selain pertanian,” jelas Irlan kepada wartawan di Ruteng, Minggu (18/6/2023) petang.

Bantuan ternak ini, sebut Irlan, merupakan bantuan awal PLN terhadap masyarakat Poco Leok. Bantuan sosial ini sangat menyentuh kebutuhan masyarakat desa Lungar dan paling siap oleh masyarakatnya saat ini pada sektor peternakan.

Program bantuan ternak tersebut lanjut Irlan, pihaknya tetap melakukan pendampingan secara berkala terhadap 7 kelompok agar mendorong ke arah kemandirian warga, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi kehidupan masyarakat oleh pihak PLN.

“Bantuan tersebut nantinya berkelanjutan di wilayah Poco Leok, sesuai dengan usulan melalui kelompok dari setiap desa. Saat ini yang siap disalurkan ada 7 kelompok ternak di desa Lungar,” ujar Irlan.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan penolakan proyek panas bumi," tambah Irian.

Selain memberikan bantuan ternak, pihak PLN sebutnya tetap mensuport dalam menyediakan pakan ternak sambil memberikan pelatihan membuat pakan agar kelompok ternak nantinya mandiri serta memberikan bantuan alat pencetak pakan ternak.

“Kalau tahap 1 dan 2 kita bicara komoditi ternaknya, pada tahap ke-3 nantinya memberikan pelatihan membuat pakan serta memberikan bantuan alat pencetak pakan ternak,” sebutnya.

Sementara itu, Frederikus Esat, sebagai koordinator kelompok penerima bantuan ternak di Desa Lungar mengaku, sejak Maret 2023, mengajukan proposal permohonan bantuan ternak kepada pihak PT PLN.

“Saya mewakili 70 warga Desa Lungar penerima bantuan ternak Babi menyampaikan, ucapan terimakasih kepada PLN, karena telah merespon baik atas permohonan proposal kami pada bulan Maret 2023 lalu,” ucap Frederikus di Ruteng.

Frederikus menyebut tujuh kelompok tersebut tersebar di kampung Golo Hado (2 kelompok ), kampung Cako (1 kelompok), Kampung Mesir (1 kelompok), Kampung Golo Rua (1 kelompok), Kampung Lungar (1 kelompok) dan Kampung Ncamar (1 kelompok).

Data penerima bantuan ternak, jelas Frederikus, dirinya mendata warga yang benar-benar konsisten serta menyasar kepada warga miskin di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kasus Malaria Terbanyak Nusa Tenggara Timur Ada di Pulau Sumba

“Dari 70 orang yang menerima bantuan ternak dari PLN, penerima bantuan yang paling banyak dari kaum perempuan karena mereka pasti serius dan tanggungjawab dalam memelihara,” ujar Frederikus.

Niat baik PLN dalam memberikan bantuan tersebut ucap Frederikus, merupakan sumbangsih yang sangat luar biasa terhadap masyarakat desa Lungar.

Frederikus juga berharap, rencana PLN mengembangkan potensi panas bumi di wilayah Poco Leok, dapat berjalan dengan lancer.

“Mudah-mudahan kedepannya pihak PLN selalu memperhatikan generasi kami kedepannya,” harap Frederikus putra asal Poco Leok kepada pihak PT PLN. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga