Meski Sudah Renta, Kakek 70 Tahun Ini Jualan Jambu Mente di Atas Trotoar

Erni Yanti, telisik indonesia
Sabtu, 04 Mei 2024
0 dilihat
Meski Sudah Renta, Kakek 70 Tahun Ini Jualan Jambu Mente di Atas Trotoar
Kakek La Ria (70) dengan sabar menjajakan dagangannya di trotoar jalan depan kampus Universitas Halu Oleo (UHO). Foto: Erni Yanti/Telisik

" Di bawah derasnya hujan, seorang kakek bernama La Ria (70) dengan sabar menjajakan dagangannya di trotoar jalan depan Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari "

KENDARI, TEKISIK.ID - Di tengah hiruk pikuk kota, di bawah derasnya hujan, seorang kakek bernama La Ria (70) dengan sabar menjajakan dagangannya di trotoar jalan depan Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Mahasiswa yang berlalu lalang dari dalam kampus menjadi saksi perjuangan kakek La Ria. Dengan hanya menggunakan bangku kecil dan payung, La Ria duduk menunggu pembeli. Tak jarang mahasiswa singgah untuk membeli dagangannya.

Kondisi tubuhnya yang sudah renta tak kuasa melawan dinginnya air hujan, namun semangatnya untuk mencari nafkah tak pernah padam.

Setiap sore ia membopong jambu mente yang telah dikemas dalam plastik untuk dijualnya. Dari rumahnya ia diantar oleh salah satu keluarganya untuk berjualan di depan kampus UHO.

Guyuran hujan deras tidak menyurutkan semangat Kakek La Ria untuk menjajakan jambu mente di trotoar jalan.

"Iya saya pakai payung saja, kalau deras sekali saya pergi berteduh di warung orang, kalau rintik-rintik saja masih saya duduk jualan," kata La Ria.

Baca Juga: Cerita Wanita Bantu Suami Jual Ikan Asap Pinggiran di Kendari

Meski di usianya yang sudah renta, La Ria masih harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

Banyak orang yang mengagumi kesabaran dan keuletan La Ria. Mereka sering membeli jambu mente yang dijualnya karena kasihan, dan tak jarang memberikan uang tambahan sebagai bentuk bantuan.

Dengan payung di atas kepala, senyum ramah selalu menghiasi wajahnya dan mata yang memancarkan keriangan, sambil menawarkan jambu mente yang dijualnya.

Di balik keterbatasannya, ia selalu menunjukkan kegigihan dan semangat untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

Selama 12 tahun La Ria telah berjualan jambu mente. Meski dengan penghasilan yang hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, La Ria selalu mensyukuri apa yang ia dapatkan.

Jambu mente yang dijualnya dibanderol dengan harga Rp 10.000 untuk bungkusan kecil dan Rp 50.000 ukuran besar. Setiap hari, ia bisa mendapatkan hasil Rp150.000, namun tak jarang ia harus pulang dengan tangan kosong karena tak ada jualannya yang laku.  

Hasil yang ia peroleh setiap hari, sebagian ia kumpulkan untuk diserahkan kepada pemilik jambu mente, tempat La Ria mengambil jambu mente untuk dijual.

"Hasil yang saya jual ini akan dibagi dua lagi dengan pemilik jambu mente, tempat saya membeli," kata La Ria.

La Ria membeli jambu mente mentah per ton, namun tidak dibayar full. Kemudian oleh istrinya diolah untuk dijual. Hasil itulah yang dibagi pembayarannya kepada pemilik jambu.

Menjadi penjual jambu mente, tak jarang kakek La Ria merugi, jika jambu yang ia beli dengan kulitnya itu rusak. Namun menurutnya itu, adalah bagian dari risiko pembeli.

"Saya beli per ton, jadi kalau rusak jambunya otomatis merugi. Tapi tidak terlalu banyak. Hanya pernah dulu, saya ditipu oleh penjual, saya pesan di luar Kendari sudah bayar, tapi tidak dibawakan jambunya," kata La Ria.

Meski banyak cobaan yang melanda Kakek La Ria, namun tetap ia jalani dengan ikhlas dan penuh syukur.

Baca Juga: Hampir Menyerah, Malah Bisa Beli Rumah dari Jualan Sayur

Salah seorang pembeli, Efi memberi uang lebih dan hanya mengambil satu bungkus jambu mente. Meski kakek La Ria mau mengembalikan, namun Efi tetap menolak.

"Biar Pak untuk tambahan hasil jualannya, saya ambil satu saja ya Pak. Sehat terus ya Pak," kata Efi sambil beranjak pergi.

Setelah berjabat tangan, Efi lalu pergi. Terlihat senyum bahagia menyentuh kakek La Ria atas rezeki yang tak disangka-sangka ia dapatkan.

Pembeli lainnya, Andri, mengaku membeli jambu mente Kakek La Ria untuk membantu meringankan beban hidup sang kakek.

"Sebenarnya tidak terlalu suka jambu mente, tapi suka sedih melihat kakek ini berjualan di atas trotoar banyak rumput apalagi hujan begini, saya beli saja meski tidak seberapa," kata Andri. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga