Hampir Menyerah, Malah Bisa Beli Rumah dari Jualan Sayur

Erni Yanti, telisik indonesia
Sabtu, 20 April 2024
0 dilihat
Hampir Menyerah, Malah Bisa Beli Rumah dari Jualan Sayur
Ode, pedagabg sayur di depan kampus baru UHO saat melayani pembeli. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Irfan (37) yang biasa disapa Ode, menceritakan suka duka menjalani pekerjaannya sebagai pedagang sayur selama 12 tahun "

KENDARI, TELISIK.ID - Cerita pedagang sayur di depan kampus baru UHO Jl H.E.A Mokodompit yang hampir menyerah, malah kini bisa membeli tanah dan membangun rumah, bahkan sekolahkan anak.

Irfan (37) yang biasa disapa Ode, menceritakan suka duka menjalani pekerjaannya sebagai pedagang sayur selama 12 tahun.

Saat ditemui Telisik.id, Ode sedang melayani pembeli dengan ramah. Setelah melayani pembeli, Ode mulai menceritakan bahwa sebelumnya ia bekerja sebagai buruh bangunan.

Melihat Ode kelelahan bekerja sebagai buruh bangunan, sang ipar menawarkan untuk menjadi pedagang sayur, namun pada saat itu Ode menolak karena minder.

Kemudian Ode menceritakan tawaran itu kepada sang istri. Istri Ode mendukung asal Ode mau menjalaninya dan tidak gengsi. Setelah berpikir panjang, Ode memulai menjadi pedagang sayur dengan penuh keraguan. Benar saja, yang didapat modal tak kembali.

Kata Ode, meskipun sayurannya laku terjual, namun keuntungannya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan modal untuk membeli sayur kembali tidak ada.

Ode pun berpikir untuk menyerah dan kembali mencari pekerjaan lain, namun sang istri selalu mendukung dan menasehati agar tetap bersabar.

Baca Juga: Kisah Penjahit Sepatu di Kendari yang Sepi Pelanggan, Terpaksa Merangkap Jualan Gorengan

"Sempat mau menyerah tapi semangat dan sabar karena istri saya juga mendukung. Jadi walaupun keuntungan pertama-pertama tidak banyak, tapi setiap hari kalau dijalani banyak juga," kata Ode.

Dengan kesabarannya berjualan sayur keliling, Ode mulai mendapatkan keuntungan Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu per hari. Ode pun semakin bersemangat menjual sayur.

Selama 2 tahun Ode berjualan keliling, 10 tahun yang lalu ia mendapatkan tempat berjualan di depan kampus baru UHO. Dengan berbagai metode, Ode menjual sayur dengan harga sesuai isi kantong mahasiswa.

"Biasanya sayuran harusnya saya jual Rp 5 ribu satu ikat besar, saya bagi menjadi beberapa bagian dengan harga Rp 2 ribu satu ikat, sehingga mahasiswa senang membeli," kata Ode.

Ode mempunyai tiga orang anak. Anak pertama sekolah di SMA, kedua di SMP dan ketiga masih kecil, belum bersekolah.

Selama menjual sayur, Ode mulai menyimpan uang, merenovasi rumah hingga membeli beberapa bidang tanah dari hasil jualannya.

Kata Ode, dari hasil jual sayur itulah istri dan anak-anaknya dinafkahi. Ode berpesan bahwa menjalani sesuatu, walaupun orang lain menganggap remeh pekerjaan tersebut, namun dengan tekad dan semangat, pasti akan mencapai keberhasilan.

"Iya saya mau dapat dari mana lagi uang untuk kehidupan keluarga, semua dari jualan sayur ini. Orang mungkin menganggap akan sampai dimana, tapi Alhamdulilah semua terpenuhi," kata Ode.

Baca Juga: Penjual Pisang Keliling Ini Berhasil Kuliahkan Anak hingga Sarjana

Ode selalu ramah pada pembeli, sehingga pera pembeli senang dan tempatnya juga strategis dan mudah dijangkau oleh mahasiswa.

"Saya sering beli sayur di mas Ode karena murah-murah, bisa beli Rp 2 ribu, pokoknya sesuai isi kantong mahasiswa. Terus juga penjualnya lucu-lucu," kata seorang pembeli, Anti, sambil tersenyum.

Pembeli lainnya Deby mengatakan, Mas Ode sudah sangat lama menjual sehingga banyak yang mengenalnya dan sangat dekat dengan pembeli.

"Biasanya kalau Lebaran dia kasi kita THR minuman. Pokoknya baik, sayurnya juga murah-murah. Jadi pembeli senang," kata pembeli lainnya, Deby. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga