Minum Obat Kuat Sebelum Hubungan Seksual sama Istri?

Haidir Muhari, telisik indonesia
Senin, 12 Oktober 2020
0 dilihat
Minum Obat Kuat Sebelum Hubungan Seksual sama Istri?
Ilustrasi suami istri yang dipenuhi cinta. Foto: Repro Umma.id

" Masalah-masalah dalam hubungan intim itu galib terjadi, entah itu dari istri atau suami. Salah satu hal yang kerap menimpa pria adalah lemah syahwat. Karena itu, mereka mencoba berbagai macam obat kuat baik yang dioles ataupun diminum. "

KENDARI, TELISIK.ID - Islam sangat menganjurkan terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Pondasi awal terbentuknya masyarakat yang baik adalah rumah tangga yang tenteram. Rumah yang damai akan menaungi penghuninya dengan kehangatan dan cinta.

Salah satu penopang terwujudnya rumah tenteram adalah suami-istri yang dipenuhi cinta-kasih. Hubungan ranjang yang berkualitas dinilai menjadi salah satu faktor suami untuk kian dicintai.

Hubungan intim bagi suami istri adalah hal wajar dan lumrah. Bahkan menjadi hal yang wajib dilakukan demi keharmonisan dalam rumah tangga.

Masalah-masalah dalam hubungan intim itu galib terjadi, entah itu dari istri atau suami. Salah satu hal yang kerap menimpa pria adalah lemah syahwat. Karena itu, mereka mencoba berbagai macam obat kuat baik yang dioles ataupun diminum.

Islam adalah agama yang aturannya holistik. Mengatur seluruh dimensi kehidupan manusia. Setiap perbuatan manusia dalam keadaan sadarnya terikat hukum syariat itu.

Lalu bagaimana hukum meminum obat kuat sebelum hubungan seksual bersama istri? Berikut kami rangkumkan untuk anda.

Dilansir dari islam.nu.or.id, Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha dalam karyanya I'anatuth Thalibin menyebutkan, hukum meminum obat kuat dengan tujuan supaya kuat dalam bersenggama dengan istri adalah sunnah selama menggunakan obat yang diperbolehkan secara medis dan dengan tujuan yang baik seperti menjaga keluarga supaya tetap romantis dan mendapatkan keturunan.

Baca juga: Balaslah Keburukan dengan Kebaikan

"Dan disunnahkan bagi lelaki menggunakan media yang bisa memperkuat tubuh dengan obat-obatan yang diperkenankan namun harus dengan memperhatikan aturan-aturan medis serta mempunyai tujuan yang baik, seperti menjaga keharmonisan keluarga dan keturunan. Karena hal tersebut merupakan media supaya lelaki tetap dicintai istrinya. Oleh karena itu sebaiknya lelaki memang dicintai istrinya. Banyak masyarakat yang tidak menggunakan obat kuat tersebut. Akhirnya senggamanya menghasilkan bahaya yang cukup besar.” (Abu Bakar bin Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I'anatuth Thalibin, [Darul Fikr, 1997], juz 3, halaman 316).

Ustadz Abdul Shomad seperti dilansir dari Bangkapos.com menyebutkan bahwa boleh berobat dengan cara yang syari.

“Boleh berobat dengan obat yang syari dan tidak menimbulkan efek samping. Hanya untuk memperbaiki yang tidak baik,” ujar UAS.

Senada dengan itu Muhammad Harsya Bachtiar, Lc seperti dilansir dari wahdah.or.id menyebutkan bahwa hukum mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat kuat untuk menghilangkan ejakulasi dini adalah mubah. Selama tidak melanggar dua hal, yaitu obat tersebut tidak mengandung najis atau barang haram, dan tidak menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan tubuh.

Selain itu ada beberapa catatan yang penting untuk diperhatikan. Dokter Muzammil Siddiqi, mantan presiden Masyarakat Islam Amerika Utara, seperti dilansir dari umma.id mengingatkan bahwa keseimbangan dan adab adalah aturan umum dalam Islam. Menurutnya seks adalah kebutuhan dan harus dinikmati dengan cara halal serta dengan aturan yang benar.

Sheikh Ahmad Kutty, dosen senior dan cendekiawan Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, juga mengingatkan bahwa sebagai Muslim tidak boleh terobsesi oleh hasrat seksual sendiri, tetapi harus melatih bersikap baik.

Baca juga: Poligami Tanpa Restu Istri Pertama, Bolehkah?

"Cara terbaik adalah bersikap adil dalam segala hal. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam selalu menekankan kesederhanaan dalam segala hal selama makan, tidur, bekerja, dan praktik seksual," ungkapnya.

Ia melanjutkan, diizinkan bagi seorang muslim menjalani perawatan medis untuk menghilangkan penghalang dalam pemenuhan kebutuhan seksual. Tetapi mencoba berbagai obat untuk mendapatkan tingkat seksual lebih sama sekali tidak dianjurkan dalam Islam. Sebab, memiliki efek yang berbahaya terhadap tubuh.

"Saya menyarankan semua orang untuk tetap pada adab karena ini adalah program terbaik," papar Sheikh, dikutip dari umma.id.

Beberapa penyebab lemah syahwat seperti dikutip dari muslim.okezone.com antara lain:

1. Terlalu sering mengonsumsi makanan kemasan atau kaleng yang mengandung bisphenol-A (BPA) dapat menganggu sistem hormon seks pada laki-laki dan perempuan. Kemudian menggunakan plastik untuk minuman panas juga dapat membuat BPA menguap.

2. Merokok terlalu sering juga bisa menyebabkan seseorang menjadi lemah syahwat.

3. Terlalu stres bekerja juga dapat mengganggu produksi hormon testosteron.

Hubungan intim dalam Islam tidak semata pemenuhan hasrat seksual, tetapi dituntuni adab. Salah satunya, diawali dengan doa. Semoga bermanfaat. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga