Mistik: Pengalaman Seram Jalur Mudik di Poros Wolasi Konawe Selatan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 27 April 2023
0 dilihat
Jalur Wolasi di Kabupaten Konawe Selatan konon diyakini memiliki aura mistik yang cukup kental. Foto: Ahmad Jaelani/Telisik
" Jalur mudik Kendari-Torobulu hingga Bombana, terutama Jalan Poros Konda-Wolasi, terkenal dengan aura mistik yang kental. Penuh dengan pohon-pohon besar dan jalan-jalan yang dihimpir pegunungan, daerah Wolasi Konawe Selatan menjadi tempat yang menakutkan bagi para pengendara "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Jalur mudik Kendari-Torobulu hingga Bombana, terutama Jalan Poros Konda-Wolasi, terkenal dengan aura mistik yang kental. Penuh dengan pohon-pohon besar dan jalan-jalan yang dihimpir pegunungan, daerah Wolasi Konawe Selatan menjadi tempat yang menakutkan bagi para pengendara.
Para pemudik harus berhati-hati ketika melewati daerah ini, terutama di malam hari. Suasana hutan dan semak belukar yang rimbun menjadi tempat yang cocok untuk mahluk tak kasat mata berkeliaran.
Bahkan, orang-orang sering berkata dalam hati "asalamualaikum" atau "tabe" (istilah kesopanan yang melekat pada warga Sulawesi Tenggara) untuk menjaga tata krama.
Baca Juga: Mistik: Pohon Kelor Senjata Ampuh Lawan Parakang
Dalam pantauan telisik.id di lokasi, terdengar bunyi suara kicauan burung yang tidak diketahui namanya hingga suara jangkrik di hutan dengan amat jelas. Tak hanya itu, beberapa pengendara motor dan mobil juga memiliki pengalaman mistik yang menyeramkan ketika melintasi daerah itu.
Informasi yang diperoleh dari warga setempat, daerah poros Konda-Wolasi, konon zaman dahulu sebagai lokasi pembuangan mayat. Bahkan beberapa tahun sebelumnya ditemukan sesosok mayat yang telah membusuk yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Menurut Adil Shyaputra, seorang pengendara motor yang sering melintasi jalur itu mengaku pernah melihat sosok wanita berpakaian putih yang melayang-layang di tepi jalan.
"Saya tahu itu adalah hantu karena tidak ada orang yang bisa melayang seperti itu," ujarnya, Kamis (27/4/2023).
Hal serupa juga dialami oleh Risman, seorang pengendara mobil yang pernah mengalami kejadian aneh ketika melewati jalur tersebut.
"Saat itu saya merasakan ada yang menarik stir mobil saya ke arah yang salah, padahal saya yakin sudah mengemudikan mobil dengan benar," tuturnya.
Tidak hanya para pengendara, warga sekitar juga merasakan kehadiran mahluk tak kasat mata di daerah itu. Menurut Ade Sulman, seorang warga setempat yang sering berada di sekitar jalur itu pernah merasakan kehadiran sosok gaib yang mengganggunya saat sedang istirahat di pinggir jalan.
"Saya merasa dipegang tangan oleh sesuatu yang tidak terlihat, dan itu sangat menakutkan," ujarnya.
Tak heran jika daerah ini menjadi tempat yang menyeramkan bagi banyak orang. Beberapa pemudik bahkan memilih jalur alternatif untuk menghindari daerah itu, meskipun membutuhkan waktu lebih lama.
Namun, ada juga yang percaya bahwa keberadaan mahluk tak kasat mata di daerah itu sebenarnya memiliki makna positif. Menurut Rustam, seorang pengemudi truk yang sering melintasi jalur itu percaya, kehadiran mahluk-mahluk tersebut sebagai bentuk perlindungan terhadap orang-orang yang melewati daerah tersebut.
"Mereka akan membantu kita menghindari bahaya di jalan, seperti pohon tumbang atau binatang liar yang menyeberang di jalan," ujarnya.
Baca Juga: Mistik: Pengalaman Seram di Lantai Dua Pasar Wuawua Kendari
Namun, tetap saja kehadiran mahluk tak kasat mata di jalur itu membuat orang-orang merasa was-was dan takut. Oleh karena itu, para pemudik diharapkan tetap berhati-hati dan memperhatikan tata krama saat melintasi daerah ini, terutama di malam hari.
"Kita harus menghormati keberadaan mahluk tak kasat mata dan menjaga tata krama, agar mereka tidak merasa terganggu dan melindungi kita dari bahaya di jalan," kata pengendara lainnya.
Meskipun masih menjadi misteri, keberadaan mahluk tak kasat mata di jalur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang tertarik dengan hal-hal mistis dan horor. Namun, tetap diingatkan untuk tidak merusak lingkungan sekitar dan menjaga tata krama saat berkunjung ke daerah itu. (A)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS