Mistik: Sosok Hantu Jurig Jarian, Dipercaya Tinggal di Tempat Sampah dan Doyan Ganggu Anak-Anak hingga Ibu Hamil
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 02 Januari 2025
0 dilihat
Penampakan Jurig Jarian dipercaya mengganggu anak-anak dan ibu hamil. Foto: Repro Shutershock
" Masyarakat Indonesia memiliki tradisi yang kaya dengan kepercayaan mistis. Di berbagai daerah, cerita tentang hantu dan mahluk halus terus diwariskan "
GARUT, TELISIK.ID - Masyarakat Indonesia memiliki tradisi yang kaya dengan kepercayaan mistis. Di berbagai daerah, cerita tentang hantu dan mahluk halus terus diwariskan.
Salah satu yang menarik perhatian adalah kisah hantu Jurig Jarian dari Garut, Jawa Barat. Sosok ini disebut-sebut menghuni tempat-tempat kotor seperti tumpukan sampah dan sering mengganggu anak-anak serta ibu hamil.
Mengutip Jawapos, Kamis (2/1/2025), secara harfiah, istilah "Jurig" berasal dari bahasa Sunda dan berarti hantu. Sementara itu, "Jarian" merujuk pada tempat sampah atau area kotor.
Maka, Jurig Jarian diartikan sebagai hantu yang menetap di tumpukan sampah atau lingkungan kotor lainnya. Keberadaannya sering menjadi peringatan bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan.
Baca Juga: Mistik: Pria Diculik Makhluk Halus Usai Latih Ilmu Beladiri, Ngaku Diajak Sosok Perempuan Makan di Warung Tengah Hutan
Tidak hanya di tempat sampah, Jurig Jarian juga dipercaya menghuni area yang terlihat bersih. Misalnya, toilet atau kamar mandi, yang meskipun bersih, tetap dianggap lingkungan kotor. Kepercayaan ini menambah dimensi mistis pada cerita yang telah lama beredar di masyarakat.
Penampakan Jurig Jarian memiliki berbagai versi berdasarkan cerita rakyat setempat. Ada yang menggambarkannya sebagai makhluk kecil menyerupai tuyul.
Sementara itu, ada juga yang menyebut sosoknya mirip wanita dengan tubuh dipenuhi sampah. Penampakan ini sering muncul menjelang senja, terutama saat waktu "sareupna" atau menjelang maghrib.
Kehadiran Jurig Jarian sering dikaitkan dengan gangguan fisik maupun psikis pada korbannya. Mereka yang melihat hantu ini konon akan mengalami gejala seperti demam, gatal-gatal, hingga kesurupan.
Masyarakat memiliki cara khusus untuk menangkal dampaknya. Misalnya, menggunakan air kelapa muda, kopi pahit, garam, serta doa tertentu.
Mitos mengenai Jurig Jarian memang belum terbukti secara ilmiah. Namun, cerita ini memiliki makna mendalam dari sisi budaya. Pesan moral yang terkandung di dalamnya mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, cerita ini juga memperkuat hubungan masyarakat dengan tradisi leluhur.
Baca Juga: Mistik: Asal Cerita Parakang Berubah Wujud dan Doyan Makan Organ Dalam Manusia
Jurig Jarian juga dipercaya memiliki kecenderungan untuk menampakkan diri kepada anak-anak. Hal ini diyakini terjadi karena anak-anak dianggap lebih rentan terhadap pengaruh mistis.
Ibu hamil juga menjadi sasaran karena dipercaya memiliki energi yang menarik mahluk halus..Masyarakat Sunda memegang tradisi yang erat terkait waktu "sareupna". Pada waktu ini, mereka mengajarkan anak-anak untuk tidak bermain di luar rumah.
Larangan ini dikaitkan dengan potensi gangguan dari mahluk halus, termasuk Jurig Jarian. Meski tidak semua orang percaya, cerita tentang Jurig Jarian tetap menjadi bagian dari budaya lokal.
Kisah ini sering menjadi bahan cerita yang disampaikan secara turun-temurun. Tradisi ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat Sunda yang sarat dengan nilai-nilai moral. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS