Muna Urutan Ketiga Inovasi Daerah di Sultra

Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 23 September 2021
0 dilihat
Muna Urutan Ketiga Inovasi Daerah di Sultra
Bupati Muna, LM Rusman Emba memperlihatkan hand sanitizer inovasi Disperdagin. Foto: Sunaryo/Telisik

" Untuk tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muna berada di urutan ketiga daerah inovatif setelah Kota Kendari dan Kabupaten Bombana. "

MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna terus meningkatkan daya saing daerah melalui inovasi. Saat ini, untuk penilaian di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Muna masuk dalam urutan 200, setelah tahun 2020 lalu menempati posisi 324.

"Tahun lalu, Muna belum inovatif, tetapi karena sekarang posisinya urutan 200 berdasarkan penilaian inovasi Kemendagri, maka ditetapkan sebagai kabupaten inovativ," kata Syahrir, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Muna, Kamis (23/9/2021).

Untuk tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muna berada  di urutan ketiga daerah inovatif setelah Kota Kendari dan Kabupaten Bombana.

Hal tersebut tentunya berkat dukungan organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah mampu berinovasi terhadap pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Adapun OPD itu adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) yang telah mampu berinovasi menciptakan hand sanitizer di tengah pandemi COVID-19 dan mari tera wujudkan akuntabilitas (Mai Te Wuna).

Kemudian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan inovasi kalender perencanaan dan Balitbang dengan inovasi pencegahan COVID-19 di sektor wisata.  

Baca juga: Bupati Konawe Serahkan 571 Sertifikat Tanah Kepada Warga di Dua Kecamatan

Baca juga: Proyek Kolam Regulasi di Konawe Utara Dinilai Merusak Pertanian Warga

"Berdasarkan inovasi yang diinput ke Kemendagri itu, Muna diposisikan urutan ketiga di Sultra," sebutnya.

Penilaian inovasi daerah itu, kata dia, dilakukan oleh Kemendagri. Dimana, dalam melakukan inovasi harus teranggarkan lewat APBD. Kemudian, hasil inovasi OPD diinput langsung ke Kemendagri.

Untuk terus meningkatkan penilaian, ke depan diharapkan masing-masing OPD mampu menciptakan satu inovasi. Begitu juga dengan desa. Inovasi bisa berupa aplikasi atau produk yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.

"Tahun depan (2022), kita harapkan masing-masing OPD dan desa memiliki akun sendiri, sehingga inovasinya bisa langsung dilaporkan ke Kemendagri," terangnya.

Selain OPD dan desa, kalangan masyarakat pun dapat berpartisipasi dalam berinovasi. Sehingga outputnya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik yang sejalan dengan visi misi bupati yaitu mandiri, berdaya saing, inovatif dan bermartabat.

"Kita berharap tahun depan Muna menjadi kabupaten paling inovatif di Sultra," harapnya. (C)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga