Nelayan Bombana Ditemukan Tewas di Perairan Muna Barat saat Melaut
Melsandy Wauda, telisik indonesia
Senin, 04 Desember 2023
0 dilihat
Proses visum nelayan Bombana yang ditemukan tewas di perairan Muna Barat saat melaut . Foto: Ist.
" Seorang pria, La Pancali (79), berasal dari Desa Masaloka, Kabupaten Bombana, ditemukan tak bernyawa di sekitar perairan Pasi Padanga, Kecamatan Maginti, Muna Barat, Minggu (26/11/2023) pagi "
BOMBANA, TELISIK.ID - Seorang pria, La Pancali (79), berasal dari Desa Masaloka, Kabupaten Bombana, ditemukan tak bernyawa di sekitar perairan Pasi Padanga, Kecamatan Maginti, Muna Barat, Minggu (26/11/2023) pagi.
Korban sehari-hari diketahui berprofesi sebagai nelayan. Awalnya, korban bersama anaknya, La Asa (49) pergi memancing cumi-cumi dengan menggunakan perahu masing-masing pada Selasa (21/11/2023) pagi di perairan laut Pasi Pandanga, Kabupaten Muna Barat.
Mereka memancing cumi-cumi selama kurang lebih 5 hari. Pada Minggu (26/11/2023) pagi mereka berdua kembali melaut dan setelah memancing, korban dan anaknya, La Asa, kembali ke pondoknya di Pasi Pandangan untuk beristirahat dan melanjutkan pemancingan pada siang hari.
Ketika kembali melaut, mereka berdua memutuskan untuk berpencar mencari spot atau area pemancingan cumi-cumi.
Baca Juga: Mantan Pj Bupati Bombana Burhanuddin Kembali Diperiksa Kejati Sulawesi Tenggara
Ketika sudah menjelang sore, La Asa kembali ke pondok untuk beristirahat, tetapi korban masih belum datang dari melaut. La Asa kembali ke perairan untuk mencari korban, setelah ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Pas ditemukan, bapak sudah meninggal terapung di samping perahu, dan memberitahukan kepada keluarga dekat berita duka ini," jelas anak korban, La Asa.
La Asa kemudian meminta bantuan warga sekitar mengurus jelazah ayahnya dan langsung dibawa kembali ke Masaloka, Kabupaten Bombana untuk dikebumikan.
Baca Juga: DPRD Bombana Rapat Paripurna Penetapan APBD 2024
Setelah mendapat laporan tersebut, personel Polsek Rumbia yang dipimpin oleh Kapolsek, IPDA Rahman dan 4 anggota lainnya langsung mendatangi rumah duka dan melakukan interogasi terhadap saksi, yaitu La Asa selaku orang yang bersama dengan korban untuk dimintai keterangan guna memastikan kematian korban.
Dari hasil interogasi saksi, belum diketahui penyebab kematian La Pancali. Keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi, tetapi ditetap dilakukan visum oleh dokter Safmawa di Puskesmas Masaloka Raya.
"Hasil visumnya adalah luka robek pada bagian belakang kepala (mengeluarkan darah), luka robek didagu, luka lecet dan robek pada bahu bawah sebelah kanan, luka lecet pada siku sebelah kanan, dan luka robek pada pinggang tengah," beber IPDA Rahman.
Dari hasil visum yang sudah dilakukan, kematian La Pancali diduga karena ditabrak kapal yang sedang melintas pada saat itu. Sulit memastikan karena tidak adanya saksi mata. (B)
Penulis: Melsandy Wauda
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS