Obat Penurunan Berat Badan dan Diabetes Ini Diklaim Bisa Bikin Berhenti Merokok

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 02 Agustus 2024
0 dilihat
Obat Penurunan Berat Badan dan Diabetes Ini Diklaim Bisa Bikin Berhenti Merokok
Semaglutide dapat menstimulus efek kecanduan rokok. Foto: Repro alodoter.com

" Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa semaglutide, obat yang biasa digunakan untuk penurunan berat badan dan diabetes, menunjukkan potensi mengejutkan dalam membantu orang berhenti merokok "

JAKARTA, TELISIK.ID - Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa semaglutide, obat yang biasa digunakan untuk penurunan berat badan dan diabetes, menunjukkan potensi mengejutkan dalam membantu perokok untuk berhenti merokok.

Penelitian ini menyoroti bahwa semaglutide, yang terkenal dengan merek dagangnya seperti Ozempic dan Wegovy, tidak hanya efektif dalam menurunkan berat badan, tetapi juga dapat memiliki dampak positif terhadap kebiasaan merokok.

Para peneliti mengeksplorasi data dari lebih dari 200 ribu pengguna obat antidiabetes, termasuk sekitar 6 ribu pengguna semaglutide, untuk mengevaluasi efeknya terhadap gangguan penggunaan tembakau. Studi ini mengamati apakah pengguna obat ini lebih sering mendapatkan resep untuk penghentian merokok atau dirujuk untuk konseling selama kunjungan medis mereka, seperti dilansir dari antaranews.com, Jumat (2/8/2024).

Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam kebutuhan resep penghentian merokok dan rujukan konseling bagi mereka yang mengonsumsi semaglutide dibandingkan dengan pengguna obat antidiabetes lainnya.

Pentingnya hasil ini terletak pada penurunan yang signifikan dalam kebutuhan perawatan untuk gangguan penggunaan tembakau dalam 30 hari pertama setelah memulai semaglutide. Meskipun efek ini stabil setelah sekitar 180 hari, data awal menunjukkan bahwa semaglutide dapat memiliki peran penting dalam penghentian merokok.

Baca Juga: Cara Cegah Bintik Putih di Kemaluan Pria

Peneliti menekankan bahwa temuan ini, meskipun menjanjikan, masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas semaglutide dalam konteks penghentian merokok.

Selain semaglutide, studi juga mencakup obat antidiabetes lain seperti insulin, metformin, dan berbagai inhibitor yang digunakan dalam pengelolaan diabetes. Namun, semaglutide tampak memberikan hasil yang paling signifikan dalam hal efek pada penggunaan tembakau.

Temuan ini diharapkan dapat membuka jalan untuk strategi baru dalam mengatasi ketergantungan rokok, yang tetap menjadi salah satu penyebab utama penyakit dan kematian yang dapat dicegah.

Sementara itu, studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa semaglutide berhubungan dengan pengurangan gangguan penggunaan alkohol, dengan penurunan risiko sekitar 50-56 persen. Studi ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications, memperkuat temuan bahwa semaglutide dapat mempengaruhi sistem penghargaan di otak, yang mungkin menjelaskan dampaknya terhadap kebiasaan merokok.

Semaglutide bekerja dengan merangsang sekresi insulin dan mengurangi produksi glukagon, serta mengurangi rasa lapar. Ini berkaitan dengan pengendalian makan yang lebih baik dan penurunan asupan energi, yang memberikan manfaat tambahan dalam konteks penurunan berat badan, bersumber dari alomedika.com.

Namun, meskipun efek samping semaglutide umumnya bersifat transien dan ringan, seperti mual dan diare, studi ini belum sepenuhnya mengevaluasi mekanisme bagaimana obat ini membantu mengurangi penggunaan tembakau.

Studi yang dilakukan oleh Wilding, et al., menunjukkan bahwa penggunaan semaglutide dapat mengurangi berat badan secara signifikan pada pasien obesitas. Pasien yang mengonsumsi semaglutide mengalami penurunan berat badan rata-rata 14,9 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan grup plasebo yang hanya mengalami penurunan 2,4 persen.

Baca Juga: 7 Bahaya Vape, Diklaim Tak Kalah Parah dari Rokok Konvensional

Di sisi lain, studi O’Neil, et al., membandingkan efek semaglutide dengan liraglutide dan plasebo dalam mengurangi berat badan. Hasilnya menunjukkan bahwa semaglutide lebih efektif dalam penurunan berat badan dibandingkan dengan liraglutide, dengan penurunan berat badan rata-rata mencapai 6-13,8 persen tergantung pada dosisnya. Ini menambah bukti bahwa semaglutide dapat menjadi pilihan yang lebih baik dalam terapi obesitas.

Namun, meskipun semaglutide menunjukkan potensi positif, peneliti memperingatkan bahwa studi ini masih bersifat observasional dan tidak mempertimbangkan beberapa faktor penting seperti keinginan untuk berhenti merokok atau frekuensi merokok. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan semaglutide dalam konteks penghentian tembakau.

Penting untuk diingat bahwa meskipun semaglutide menawarkan potensi baru dalam penghentian merokok, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan rekomendasi medis yang tepat. Temuan ini memberikan harapan baru dalam upaya pengendalian tembakau dan menunjukkan bahwa kemajuan dalam pengobatan diabetes dan penurunan berat badan dapat membawa manfaat tambahan yang tidak terduga. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga