Oknum Dokter dan Manajemen Rumah Sakit Murni Teguh Medan Diduga Tipu Pasien

Reza Fahlefy, telisik indonesia
Selasa, 22 November 2022
0 dilihat
Oknum Dokter dan Manajemen Rumah Sakit Murni Teguh Medan Diduga Tipu Pasien
Pasien Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan merasa ditipu oleh oknum dokter dan manajemen. Foto: Reza Fahlefy/Telisik

" Flora Linda Wati adalah pasien Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan. Mereka sangat kecewa atas perlakuan yang dilakukan oleh dokter yang telah merawatnya "

MEDAN, TELISIK.ID - Flora Linda Wati adalah pasien Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan. Mereka sangat kecewa atas perlakuan yang dilakukan oleh dokter yang telah merawatnya.

Wanita berusia 60 tahun ini diduga ditipu oleh pihak dokter yang menanganinya semasa perawatan. Pelayanan yang dilakukan oleh dokter itu dengan biaya yang dikenakan pihak manajemen rumah sakit diduga tidak sesuai.

Itu diungkap oleh anak pasien, Santi Yoseva yang setiap hari selalu mendampingi ibunya ketika berada di rumah sakit itu.

"Seorang dokter ahli bedah plastik di Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan diduga telah melakukan penipuan terhadap kami," katanya kepada awak media, Selasa (21/11/2022).

Baca Juga: Pria Ini Ditebas Parang Hingga Cacat Permanen

Ibunya mengalami luka bakar derajad II-III dengan luas 40%. Namun, dokter bedah plastik, selaku dokter penanggung jawab pelayanan pasien, yakni dokter berinisial ATP diduga melakukan pembohongan dan merugikan pihaknya.

"Jadi, idealnya pada kasus luka bakar yang baru pertama dilakukan tindakan yakni Debridemen atau membersihkan luka bakar tersebut 3 November 2022. Namun diringkasan pasien di saat pulang (discharge summary), tercantum therapy/tindakan adalah Other Skin Graft to Other Sites," ucapnya.

Menurut pengakuan anak pasien itu, pihak rumah sakit atau dokter tidak pernah atau tidak ada melakukan operasi Skin Graft kepada ibunya.

"Pihak dokter hanya melakukan operasi Debridement atau cuci luka bakar. Bukan operasi Skin Graft," terangnya.

Mereka pernah mempertanyakan itu kepada pihak rumah sakit. Namun belum ada jawaban yang memuaskan. Karena pihak rumah sakit mengaku telah melakukan operasi Skin Graft terhadap Flora, sehingga pihak keluarga dikenakan biaya mencapai Rp 47 juta.

"Jadi, awalnya kami datang selaku pasien BPJS, tapi kata pihak rumah sakit kamar penuh. Selanjutnya kami menunjukkan dan menyebut ada kartu asuransi Prudential dan mereka mengaku ada kamar. Karena uang dalam asuransi itu hanya Rp 23 juta dan biaya yang dibutuhkan Rp 47 juta, sehingga kami harus membayar kekurangannya," urainya.

Selanjutnya, pihak keluarga pasien mengaku sangat dirugikan oleh pihak rumah sakit. Sebab, Santi mengaku, ibunya tidak di operasi Skin Graft, melainkan hanya Debridement.

"Jadi, biayanya sangat besar dan kami merasa dirugikan. Kami dari pihak keluarga sudah sepakat akan membawa perkara ini ke kepolisian. Penegak hukum karena diduga menjadi korban penipuan," terangnya.

Terpisah, Humas Rumah Sakit Murni Teguh Memorial, Putri mengaku adanya keluhan dari salah satu keluarga pasien.

Terkait masalah itu, pihak manajemen sudah pernah bertemu dengan pasien atau keluarga pasien. Segala tuntutan sudah tampung dan disampaikan kepada pimpinan rumah sakit.

"Namun kami tidak tahu kapan akan ditindaklanjuti oleh pimpinan. Jadi, untuk kasus itu, sudah dibicarakan kepada pihak keluarga pasien," ucapnya.

Baca Juga: Enam Tahanan Kabur dari Penjara Ditangkap Kembali

Diakui wanita berhijab ini, dalam pertemuan antara pihak keluarga pasien dan manajemen rumah sakit berlangsungnya secara kekeluargaan.

"Bahkan saya juga ikut menerima kehadiran pihak keluarga. Mereka mengeluhkan terkait dengan biaya yang mahal, pelayanan. Semua sudah diterima dan menunggu keputusan dari pimpinan," terangnya.

Sebagaimana diketahui, Flora yang merupakan pensiunan Polri yang mengalami luka bakar dan dirawat di Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan dan menjalani operasi dengan biaya mencapai Rp 47 juta.

Informasi yang dihimpun, pihak rumah sakit ini menyarankan agar dilakukan operasi lanjutan dengan biaya mencapai Rp 70 juta. Bahkan, pihak keluarga diminta agar melakukan deposit di rumah sakit itu. Sehingga pihak keluarga memutuskan untuk membawa pasien pulang dari rumah sakit itu dan mencari rumah sakit yang lain. (B)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: KardinĀ 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga