Oknum Dokter Rumah Sakit Diduga Tipu Pasien Diperiksa Polisi, Ini Pengakuannya

Reza Fahlefy, telisik indonesia
Jumat, 17 Februari 2023
0 dilihat
Oknum Dokter Rumah Sakit Diduga Tipu Pasien Diperiksa Polisi, Ini Pengakuannya
Kantor Polrestabes Medan, tempat oknum dokter diperiksa oleh penyidik kepolisian. Foto: Reza Fahlefy/Telisik

" Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan, Polda Sumatera Utara memeriksa oknum dokter Rumah Sakit Murni Teguh Memorial berinisial ATP atas dugaan penipuan "

MEDAN, TELISIK.ID - Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan, Polda Sumatera Utara memeriksa oknum dokter Rumah Sakit Murni Teguh Memorial berinisial ATP atas dugaan penipuan, Jumat (17/2/2023).

Oknum dokter bedah plastik yang diadukan oleh pasien atau mantan pasiennya ini Santi Yoseva dalam tahapan mediasi. Akan tetapi, belum menemukan titik temu. Bahkan, perwakilan dari manajemen yaitu Humas Rumah Sakit Murni Teguh Memorial, Herman juga datang dalam proses mediasi itu.

"Iya, kami baru selesai mediasi. Tapi belum ada titik temunya. Kami berharap agar polisi atau penyidikan bekerja dengan profesional dalam menjalani laporan kami," kata Santi Yoseva.

Baca Juga: Diduga Minum Pembersih Lantai ASN Ini Tewas dengan Mulut Berbusa

Menurut Santi, mereka mengalami kerugian atas insiden yang dialaminya itu. Bahkan, ibunya juga menjadi sedih karena diperlakukan tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya dalam menjalani proses penangangan di rumah sakit itu.

"Jadi, karena kami mengaku salah satu nasabah asuransi, makanya kami ditangani. Selain itu, tindakan yang dilakukan oleh dokter terhadap orang tua saya, berbeda dengan biaya yang harus kami bayarkan," terangnya.

Tempat sama, Dokter ATP yang dilaporkan ke Polrestabes Medan mengaku, tidak pernah ada masalah dengan pihak pasien atau keluarga pasien.

"Sebenarnya, yang saya tulis itu sudah benar dengan yang saya kerjakan. Jadi tindakan yang saya lakukan terhadap pasien itu sudah saya sampaikan kepada pasien dan keluarga pasien. Itu juga yang saya tulis sebagai laporan saya ke rumah sakit. Tapi jika pihak rumah sakit mengeluarkan biaya yang lain. Itu bukan bagian saya. Jadi harusnya saya tindakan yang dilakukan terhadap kwitansi pembayaran harusnya sama," kata dokter ATP.

Diakui dokter itu, dia merasa sedih atas adanya laporan yang dilakukan oleh pihak pasien. Sebab, dia tidak pernah melakukan penipuan seperti dalam laporan ini.

"Saya jadi sedih, jadi diperiksa pihak kepolisian dan kedokteran. Nama baik saya juga menjadi tercemar, dengan apa yang tidak saya lakukan. Jadi repot. Saya harapkan kasus ini harusnya bisa selesai," terangnya.

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Medan, Kompol Tengku Fathir Mustafa ketika dikonfirmasi mengaku adanya pemeriksaan mediasi terhadap dokter ATP.

"Pemeriksaan sebagai saksi, sebagai terlapor. Jika mediasi belum ada kesepakatan, nantinya pasti akan diproses lebih lanjut. Untuk perkembangan lebih lanjut, akan saya kabari rekan rekan media," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, ibunda dari Santi pernah menjadi pasien selama beberapa hari di Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan dan ditangani oleh oknum dokter itu, sejak 3-12 November 2022. Laporan pelapor itu tertuang dalam STTLP/B/3669/XI/2022 SPKT/Polrestabes Medan, Polda Sumatera Utara.

Baca Juga: Jambret 10 TKP di Surabaya Ditangkap Polisi

Pihak rumah sakit atau dokter itu belum melakukan operasi skin graft kepada ibunda Santi, Flora Linda Wati saat dirawat. Mereka hanya membersihkan luka bakar atau biasa Debridemen. Namun, biaya yang dikeluarkan oleh keluarga mencapai puluhan juta rupiah dengan rincian melakukan skin graft.

Sebelumnya, oknum dokter berinisal ATP itu juga telah dilaporkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan, Selasa 29 November 2022. Kemudian, pihak rumah sakit juga telah diadukan ke BPJS Kesehatan karena menyebut kamar kosong.

Setelah pasien menunjukkan kartu asuransi Prudential, pihak perwakilan dari manajemen mengaku ada kamar dan langsung melayani Flora Linda Wati yang kini berusia 60 tahun. Akhirnya, pensiunan Polri ini harus mengeluarkan biaya mencapai puluhan juta rupiah. (A)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: Kardin

 

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga