Oknum Satpol PP Baubau Diduga Aniaya Mahasiswa PMII saat Unjuk Rasa Tolak TAPERA Depan Gedung DPRD

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Rabu, 12 Juni 2024
0 dilihat
Oknum Satpol PP Baubau Diduga Aniaya Mahasiswa PMII saat Unjuk Rasa Tolak TAPERA Depan Gedung DPRD
Muhammad Suhardin Nasrullah (kiri), dan screenshot video aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Baubau (kanan). Foto: Ist.

" Seorang mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa yang menolak TAPERA dan komersilisasi pendidikan di depan gedung DPRD Kota Baubau, diduga mendapatkan tindakan kekerasan fisik oleh salah satu oknum Satpol PP Baubau "

BAUBAU, TELISIK.ID – Seorang mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa yang menolak TAPERA dan komersilisasi pendidikan di depan gedung DPRD Kota Baubau, diduga mendapatkan tindakan kekerasan fisik oleh salah satu oknum Satpol PP Baubau.

Hal ini diungkapkan oleh korban, Muhammad Suhardin Nasrullah. Dia menceritakan kronologi saat dirinya mendapatkan kekerasan fisik dari salah oknum Satpol PP Baubau, bermula saat aksi saling dorong antara massa aksi demontrasi dengan para tim gabungan pengamanan menjadi tidak terelakkan.

Ia mengaku dua kali mendapatkan tindak kekerasan saat unjuk rasa, pertama saat dirinya ditarik dari belakang hingga jatuh terhempas tidak jauh dari anak tangga yang membuat daerah sekitar bibir bawah mengalami lecet.

Namun dia bangkit kembali melanjutkan aksi saling dorong. Belum sempat kembali beraksi, Narullah mendapatkan bogem mentah dari salah satu oknum Satpol PP Baubau dari arah belakang yang datang secara tiba-tiba yang mengakibatkan bibir bagian atasnya mengalami luka lecet.

Tindakan itu disaksikan oleh banyak pasang mata yang menyebabkan aksi unjuk rasa sempat melakukan perlawanan akan tetapi cepat dilerai oleh tim gabungan keamanan dan membawa oknum tersebut masuk ke dalam gedung DPRD Baubau.

Ia tidak sempat melihat nama dari oknum tersebut, namun Nasrullah mengingat betul ciri-ciri serta wajah dari oknum tersebut. Nasrullah memperkirakan ciri-ciri oknum tersebut berambut lurus dengan potongan rapih, memiliki kulit tidak terlalu terang dan tidak gelap, serta tinggi badan 164 cm dengan berat badan yang proposional.

Baca Juga: Bayi yang Ditemukan Dekat Kantor DPRD Muna Bisa Diadopsi, Ini Syaratnya

“Sampai sekarang saya masih ingat mukanya itu orang (oknum Satpol PP Baubau),” ujarnya pada telepon seluler, Selasa (11/6/2024) Malam.

Korban sudah menjalani visum sebagai bukti telah menerima kekerasan fisik oleh oknum tersebut. Kondisi korban sampai saat ini sudah kembali membaik dan sudah dapat melakukan aktivitas sebagaimana biasanya.

Saat ini tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP yang tidak diketahui identitasnya itu, sudah dilaporkan oleh pihak mahasiswa utamanya pihak Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang diterima langsung oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Murhum pada 10 Juni 2024.

Kepala Polisi Sektor Murhum, IPDA Amrin Samiun membenarkan bahwa ada laporan pengaduan dari Muhammad Suhardin Nasrullah atas dugaan tindak kekerasan fisik yang dilakukan oleh salah satu oknum Satpol PP Kota Baubau.

Saat ini laporan dari pelapor tengah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Kota Baubau, terkait pemanggilan terhadap oknum tersebut masih belum ada pemanggilan dari Kepolisian yang mana saat ini pihak kepolisian baru menerima pengaduan.

“Hasil visum belum diserahkan masih di rumah sakit, belum diambil,” ungkapnya melalui telepon seluler, Rabu (12/6/2024).

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Baubau, La Ode Muhammad Takdir membantah adanya tindak kekerasan yang dilakukan salah satu anggotanya. Ia mengatakan, anggotanya hanya menjalankan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya dalam mengawal jalannya kericuhan yang terjadi di setiap aksi unjuk rasa.

Bedasarkan laporan yang ia terima dari anggotanya yang diterjunkan mengawal kejadian tersebut, mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Baubau. Ketika dihalau oleh petugas keamanan, aksi menjadi arogan hingga terjadi saling dorong.

Baca Juga: Viral Warga Tangkap Ular Piton Berkepala Dua, Ini Kata Ahli

Ia juga membeberkan, bedasarkan laporan yang pihaknya terima melalui salah satu saksi mata dari seorang satpam gedung DPRD Kota Baubau saat saling dorong antara mahasiswa dengan petugas keamanan, ada salah satu massa aksi yang menanduk petugas dan dengan sengaja menggigit bibir sehingga seolah-olah luka.

Kendati demikian, Takdir menyatakan itu hanya informasi yang diterima dari saksi mata yang menyaksikan kejadian tersebut. Adapun salah atau benarnya akan dibuktikan pada hasil visum. Kendati demikian, pihaknya siap untuk memberikan keterangan sesuai fakta di lapangan.

Ia kembali menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak merasa telah melakukan kekerasan ataupun penganiayaan terhadap mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.

Takdir menyebutkan, bedasarkan laporan yang ia terima dari anggotanya bahwa saat hendak membakar ban, massa sempat membuang cairan bensin Pertalite hingga mengenai mata salah satu anggota Satpol PP yang sempat memicu kemarahan dari pihaknya, yang pada akhirnya dapat dilerai.

“Setelah saya tanya anggotaku rupanya tidak ada tindakan kekerasan, mereka hanya melaksanakan tugas dalam menertibkan,” tandasnya. (A)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga