Omset Petani Rumput Laut di Busel Capai Rp 3,2 Miliar

Deni Djohan, telisik indonesia
Kamis, 26 Desember 2019
0 dilihat
Omset Petani Rumput Laut di Busel Capai Rp 3,2 Miliar
Kepala Bidang Pengembangan dan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Buton Selatan, Muhamad Dafis Kasri, saat berdialog dengan p

" Meningkatkanya hasil rumput laut musim timur tahun ini karena tingkat kesuburan rumput laut cukup baik, kemudian ditunjang harga rumput laut di pasar melonjak. Satu kilogram rumput laut kering mencapai Rp 23.500. "

BATAUGA, TELISIK.ID - Dianugerahi potensi sektor kelautan dan perikanan, Kabupaten Buton Selatan (Busel) menjadi surga bagi para petani rumput laut. Tak tanggung-tanggung, masyarakat setempat dapat memperoleh penghasilan ratusan hingga miliaran rupiah dalam setiap musim.

Kegembiraan itu diwujudkan dalam bentuk rasa syukur atas Rahmat Allah SWT, melalui ritual sederhana yang digelar tiga kelompok petani rumput laut, Kalangana, kelurahan Bandar Batauga, Busel, belum lama ini.

Bagaimana dalam semusim, hasil panen tiga kelompok tani rumput laut ini dapat mencapai Rp 3,2 miliar. Biasanya, ritual sederhana ini dilakukan diawal dan diakhir panen musim timur. Ini dilakukan sekaligus meminta kepada pemilik rahmat agar musim panen tahun depan semakin meningkat.

“Meningkatkanya hasil rumput laut musim timur tahun ini karena tingkat kesuburan rumput laut cukup baik, kemudian ditunjang harga rumput laut di pasar melonjak. Satu kilogram rumput laut kering mencapai Rp 23.500,” tutur perwakilan kelompok tani Kalangana, La Ode Hayun saat ditemui belum lama ini.

Menurutnya, nelayan rumput laut di lingkungan Kalangana berjumlah 32 orang yang terbagi atas tiga kelompok. Kelompok ini kemudian memiliki 10 rakit yang digunakan sebagai wadah budidaya. Dalam semusim, 10 rakit ini bisa dipanen sebanyak empat kali dengan rata-rata penghasilan Rp 120 juta. Jika dikalkulasi seluruhnya, dalam semusim para petani ini bisa mendapat penghasilan lebih dari Rp 3,2 miliar.

“Pendapatan tahun ini dan tahun 2018 beda tipis, tahun 2018 harga tertinggi perkilonya Rp 21.000 sementara tahun ini harga tertinggi mencapai Rp 23.000,” tambahnya.

Sebagai nelayan rumput laut, lanjutnya, penghasilanya seperti itu tentu dapat menunjang ekonomi keluarga. Begitu pula bagi seluruh keluarga kelompok nelayan di lingkungan Kalangana yang saat ini telah tergabung menjadi satu wadah koperasi. Untuk wilayah pesisir Bandar Batauga, disaat musim Barat aktivitas budidaya rumput laut tidak ada. Semua rakit yang ada dilaut diangkat kedarat untuk menghidari gelombang laut musim Barat.

“Nanti diakhir bulan April atau Mei tahun depan, semua rakit rumput laut diturunkan kelaut. Bibit rumput laut masih diambil dari La Sori Mawasangka Timur. Jadi kami disini hanya bekerja satu musim saja, berbeda dengan di wilayah pesisir Sampolawa yang dapat dilakukan sepanjang tahun,” katanya.

Baca Juga: Hanura Belum Tentukan Pilihan Balon Bupati

Di lokasi terpisah, Kabid Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Busel, Muhammad Dafis Kasri mengatakan, pengembangan rumput Laut di Buton Selatan ditahun 2019 ini fokus di Kecamatan Sampolawa dengan peremajaan bibit unggul kultur jaringan bantuan dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau.

“Diakhir musim sudah terbukti dengan baik, dan sudah ada permintaan rumput laut kultur jaringan dari petani rumput laut dari La Sori Mawasangka Timur, nanti ini pasti kedepan terus akan berkembang,” ucap Muhammad Dafis Kasri saat ditemui di ruang kerja belum lama ini.

Menurutnya, pengembangan budidaya rumput laut tidak hanya diwilayah pesisir daratan Buton Selatan yakni Batauga, Sampolawa, namun akan merambah ke wilayah kepulauan. Misalnya ditahun ini sudah ada ada tiga nelayan rumput laut di Desa Karae Kecamatan Siompu memulai membudidaya rumput laut. Hasilnya, kurang lebih 2 ton rumput laut kering.

Prospek kedepan wilayah Teluk Sampolawa akan menjadi penyuplai bibit kultur jaringan. Difokuskan di Teluk Sampolawa karena di perairan teluk itu rumput laut dapat dibudidayakan sepanjang tahun.

“Di Sampolawa diharapkan akan menjadi pusat pembibitan rumput laut, bukan hanya menyuplai wilayah Busel tetapi diluar Busel,” pungkasnya.

Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin

Baca Juga