PAD Sektor Pariwisata di Kolut Meningkat Meski Kunjungan Wisatawan Dibatasi

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 30 Juli 2021
0 dilihat
PAD Sektor Pariwisata di Kolut Meningkat Meski Kunjungan Wisatawan Dibatasi
Foto udara objek wisata Pasir Putih Pantai Berova. Foto: Ist.

" Sumber Pendapatan Asli Daerah melalui sektor pariwisata di Kabupaten Kolaka Utara tetap meningkat meski terjadi pembatasan aktivitas kunjungan wisatawan. "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) tetap meningkat meski terjadi pembatasan aktivitas kunjungan wisatawan sejak awal tahun 2021 akibat merebaknya COVID-19 varian baru.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kolut, Syamsu Alam, SE mengungkapkan, sebelum dikelola kembali oleh Dinas Pariwisata Kolut, objek wisata Pasir Putih Pantai Berova yang terletak di Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua hanya mendapat pemasukan sekitar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per tahun.

"Ketika masih dikelola BUMDes Pitulua, pemasukannya hanya sekitar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per tahun. Namun setelah tahun ini dikelola kembali oleh Dinas Pariwisata, PAD-nya meningkat sampai Rp 70 juta. Itu tercatat sejak Januari sampai Juli 2021," kata Kadispar Kolut, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Tak Digaji 6 Bulan, 8 Petugas Kebersihan di Tomia Terpaksa Berhenti Bekerja

Baca juga: Gelombang Kedua Lonjakan Kasus COVID-19 di Kolut

Meski COVID-19 dengan varian baru tengah merebak, ia optimis tahun ini  PAD sektor pariwisata melalui objek wisata Pasir Putih Pantai Berova dapat mencapai lebih dari Rp 100 juta.

"Kami yakin pemasukan PAD sektor pariwisata tahun ini bisa mencapai di atas Rp 100 juta," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pitulua, Akbar Hamzah, membenarkan jika pendapatan melalui pungutan retribusi di objek wisata Pasir Putih Pantai Berova yang saat itu dikelola BUMDes Pitulua hanya Rp 30 juta per tahun.

"Ketika dikelola BUMDes pendapatan  per tahunnya sekitar Rp 30 juta. Namun di tahun 2020 mengalami penurunan akibat penutupan objek wisata di awal-awal merebaknya COVID-19," bebernya. (B)

Reporter: Muh. Risal

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga