Paket Lengkap Desa Wisata Burangasi Buton Selatan: Kaya Keindahan Alam hingga Warisan Budaya

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 08 Juni 2023
0 dilihat
Paket Lengkap Desa Wisata Burangasi Buton Selatan: Kaya Keindahan Alam hingga Warisan Budaya
Selain wisata alam, Desa Burangasi menjadi desa yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satunya sebagai pintu masuk Islam melalui ulama besar Sayyid Syekh Abdul Wahid. Foto: Instagram Haidir_muhari

" Pariwisata tidak berhenti hanya pada tempat-tempat dengan keindahan alam seperti laut atau gunung saja, namun budaya dan kearifan lokal juga bernilai wisata "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Pariwisata tidak berhenti hanya pada tempat-tempat dengan keindahan alam seperti laut atau gunung saja, namun budaya dan kearifan lokal juga bernilai wisata.

Salah satu desa pariwisata yang tidak hanya menyajikan keindahan alam, tapi juga kaya akan budaya dan kearifan lokal tersemat pada Desa Burangasi di Kecamatan Lapandewa, Buton Selatan.

Desa Burangasi jadi paket lengkap untuk Anda yang ingin berwisata alam sambil mempelajari budaya masyarakat setempat.

Dilansir dari Jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Burangasi dianugerahi dengan kekayaan alam yang eksotik salah satunya adalah Pantai Lakadao. Pantai tersebut memiliki tebing yang menjulang tinggi, hamparan pasir yang putih dan terumbu karang yang masih terjaga keasliannya, Dari Baubau menuju Desa Burangasi ditempuh melalui jalan darat menggunakan mobil penumpang kurang lebih 1 jam 30 menit dengan tarif yang diperlukan Rp 40.000.

Baca Juga: Bukit Wantiro Baubau: Tempat Nongkrong dengan View Laut

Untuk bisa sampai di wisata pantai Lakadao tim pemandu akan membawa kejalur yang harus dilewati yang bisa diakses melalui jalur laut, menggunakan speed bot dalam waktu tempuh kurang lebih 30 menit dengan tarif Rp 1.500.000.

Desa Burangasi punya oantai Lakadao, pantai dengan tebing-tebing menjulang dan pasir putih yang masih asri. Foto: Instagram Kurnia_kim88

 

Selain itu, untuk para pecinta trancking dan menyukai akan tantangan bisa pula diakses dengan jalur darat dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 5 Km dalam waktu 30 menit.

Pada 23 Juni 2022, pantai Lakadao memperoleh penghargaan sebagai Peringkat 1 Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara periode Januari-Juni 2022 oleh Kementerian Desa PDTT RI.

Burangasi juga memiliki hewan endemik yaitu kus-kus. Di samping kekayaan alam, Burangasi juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya. Burangasi menjadi daerah yang istimewa dalam sejarah Buton karena kaitannya dengan awal masuknya Islam pertama di tanah Buton.

Burangasi disebut dalam sejarah sebagai pintu masuk Islam melalui ulama besar Syekh Abdul Wahid. Demikian pula dengan budayaanya yang sangat kaya.

Burangasi dikenal akan hukum adat, aneka ritual, berbagai kesenian tradisional, dan permainan tradisional dan juga tradisi gotong royong masyarakatnya yang masih dipupuk hingga kini.

Karena potensi budaya yang begitu besar, Desa Burangasi ditetapkan sebagai Desa Pemajuan Kebudayaaan bersama tiga desa lainnya di Sulawesi Tenggara oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI sejak tahun 2021.

Pada 21 Desember 2022, Desa Burangasi meraih penghargaan desa budaya bersama 5 desa lainnya di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Baca Juga: Mengenal Epu-Epu, Kue Tradisional Khas Buton Mulai Jarang Ditemui

Tetua adat, pemerintah desa, kaum perempuan dan anak-anak muda yang tergabung dalam Pokdarwis dan KJB (Komuntas Jelajah Budaya) Burangasi, dengan semangat gotongroyong terus berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan Burangasi dan mengembangkan desa wisata berbasis alam dan budaya.

Menjadi desa wisata, Desa Burangasi saat ini ramai dikunjungi wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara, hal ini diungkapkan oleh salah seorang pegiat sosial di desa tersebut, Kurnia Kim.

Kurnia memgatakan, saat ini masih belum ada tarif masuk desa yang ditetapkan untuk wisatawan yang berkunjung. Hal ini karena Bumdes selaku pengelola masih dalam tahap pengusulan ke Kementerian.

Menurutnya, masih banyak potensi wisata di Desa Burangasi yang belum dikembangkan, karena kurangnya sumber daya manusia untuk mengelolanya. (B-Adv)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga