Partai Gelora Bukan Ancaman PKS Sulawesi Tenggara

Musdar, telisik indonesia
Senin, 01 Agustus 2022
0 dilihat
Partai Gelora Bukan Ancaman PKS Sulawesi Tenggara
PKS Sulawesi Tenggara beranggapan kehadiran Partai Gelora bukan merupakan ancaman untuk PKS walaupun beberapa kader Gelora jebolan PKS. Foto: Ist.

" Bagi PKS, semua partai adalah teman yang sama-sama berjuang dalam menghadapi kontestasi politik "

KENDARI, TELISIK.ID - Walaupun lahir dari konflik internal dan kini dikomandoi mantan kader PKS, Partai Gelora bukan ancaman bagi PKS Sulawesi Tenggara.

Ketua DPW PKS Sulawesi Tenggara, Yaudu Salam Ajo mengatakan, bagi PKS, semua partai adalah teman yang sama-sama berjuang dalam menghadapi kontestasi politik.

Tetapi dalam konteks persaingan, kata Yaudu, PKS lebih memperhitungkan partai besar ketimbang partai kecil.

"Kalau partai kecil kan harus berfikir keras dulu apakah dia dulu pernah bersama-sama dengan PKS. Bagi kita di PKS biasa saja dan tidak mesti harus terlalu dikomentari karena bukan lagi di PKS kan," kata Yaudu, Senin (1/7/2022).

Diketahui, Gelombang Rakyat atau Gelora dideklarasikan sebagai partai politik pada 10 November 2019.

Baca Juga: PKS Diprediksi Terdepak dari Partai Penguasa di Kendari

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta merupakan mantan petinggi PKS. Anis adalah presiden PKS ke-5 dan menjadi salah satu pendiri PKS yang dideklarasikan di Jakarta pada 20 Juli 1998.

Selain Anis, elite Gelora yang merupakan jebolan PKS yakni Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq dan Deddy Mizwar.

Di Sulawesi Tenggara, Ketua DPW Partai Gelora dijabat Tumaruddin yang juga merupakan eks kader PKS.

Sejumlah pengamat politik menilai kehadiran Gelora yang didirikan oleh tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam perjalanan politik PKS, menjadi ancaman untuk PKS di Pemilu 2024 mendatang.

Baca Juga: Sulkarnain Siap Pertahankan Kursi Wali Kota Kendari

Pengamat politik Sulawesi Tenggara, Dr. M. Najib Husain misalnya. Jebolan doktor UGM ini menilai kehadiran Gelora dapat menjadi ancaman PKS dalam mempertahankan posisinya. Misalnya mempertahankan PKS sebagai partai penguasa di Kota Kendari.

Najib memprediksi pada 2024, PKS di Kota Kendari akan tergeser dari posisi partai penguasa.

"Menurut saya dengan pecahnya PKS dan kemudian lahirnya partai baru, warna lain akan muncul di 2024," ucap Najib. (B)

Penulis: Musdar

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga