Pasien Karantina Terlantar, Dewan Pertanyakan Pengelolaan Anggaran COVID-19 Busel

Deni Djohan, telisik indonesia
Minggu, 03 Mei 2020
0 dilihat
Pasien Karantina Terlantar, Dewan Pertanyakan Pengelolaan Anggaran COVID-19 Busel
Wakil Ketua Satu DPRD Busel, Aliadi, saat berpose bersama pasien karantina di kawasan perkantoran Pemda. Foto: Ist.

" Anggaran banyak begitu mau diapakan. Saya datang di sana tadi itu untuk antarkan air minum dan makanan. "

BUTON SELATAN, TELSIK.ID - Wakil ketua satu DPRD Buton Selatan (Busel), Aliadi, mempertanyakan pengelolaan anggaran COVID-19 Pemda Busel yang nilainya hingga puluhan miliar. Pasalnya, lebih dari 40 jiwa masyarakat Busel yang datang dari luar daerah kemudian dikarantina di lokasi perkantoran, dibiarkan terlantar begitu saja.

Kata dia, para pasien karantina mandiri tersebut telah menjalani pemeriksaan awal, dan hasilnya negatif. Namun yang menjadi persoalan saat ini adalah kebutuhan logistik yang sama sekali tidak disiapkan Pemda.

Menurut dia, Pemda Busel dari jauh seharusnya sudah menyiapkan logistik tersebut. Apalagi, anggaran daerah yang dikucurkan dalam penanganan COVID-19 puluhan miliar.

"Anggaran banyak begitu mau diapakan. Saya datang di sana tadi itu untuk antarkan air minum dan makanan," bebernya.

Ketua DPD Hanura Busel ini menambahkan, jangankan logistik, petugas medis yang mengontrol kondisi kesehatan pasien juga tak terlihat berada di tempat. Apalagi mau berbicara persoalan alat pelindung diri (APD). Padahal semua itu telah masuk dalam item belanja Covid.

Baca juga: Dua PDP Asal Bombana Negatif Corona

"Hanya tangki air yang ada saya lihat di sana. Makanannya tidak ada. Makanya saya sampaikan, belikan beras, siapkan kompor, siapkan indomie dan semua logistik untuk keperluan selama menjalani isolasi mandiri termasuk keperluan obat-obatan," ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan, persoalan ini memperkuat asumsi masyarakat bahwa Pemda Busel memang tak serius menangani penyebaran virus Corona di Bumi Gajahmada itu. Anggaran yang sebanyak itu tak diketahui dimana keberadaannya. Padahal seharusnya, selama berada dikarantina selama 14 hari, Pemda harus membiayai hidup mereka.

Sebagai putra asli Batuatas, legislator tiga periode ini berharap agar seluruh anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk belanja COVID-19 segera dikeluarkan. Sebab salah satu item belanja anggaran tersebut ada belanja logistik bagi pasien yang menjalani karantina.

"Jadi Pemda jangan hanya antar saja para pasien ini di lokasi karantina baru melarikan diri. Karena biar bagaimana mereka juga adalah warga Busel," nilainya.

Reporter: Deni Djohan

Editor: Sumarlin

Baca Juga