Pedagang Hewan Kurban di Wakatobi Mengeluh Sepi Pembeli

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Sabtu, 17 Juli 2021
0 dilihat
Pedagang Hewan Kurban di Wakatobi Mengeluh Sepi Pembeli
Kambing milik Aliadin yang dijual di Pasar Pagi Wangi-Wangi. Foto: Boy Candra F/ Telisik

" Pedagang hewan kurban di Wakatobi mengaku mengalami penurunan omzet. Menurutnya, daya beli masyarakat menurun akibat pandemi COVID-19. "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Pedagang hewan kurban di Wakatobi mengaku mengalami penurunan omzet. Menurutnya, daya beli masyarakat menurun akibat pandemi COVID-19.

Salah satu pedagang hewan kurban, Marten (60) mengatakan, tahun lalu, walaupun sudah masuk masa pandemi COVID-19, dia masih bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan banyak. Tapi tahun ini keuntungannya sangat sedikit.  

Tak ada pilihan lain, pedagang yang sengaja datang dari Kabupaten Ruteng, Provinsi NTT ini, terpaksa menurunkan harga kambing miliknya untuk menarik minat pembeli.

“Tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Sekarang sangat sepi pembeli, padahal saya sudah beberapa hari di sini. Namun sampai  sekarang sudah mendekati Idul Adha, baru bisa terjual beberapa ekor saja,” keluh Marten, Jumat (16/7/2021).

Kepada Telisik dia menceritakan perjuangannya mengadu peruntungan di Wakatobi. Namun harapannya membawa pulang uang untuk keluarganya pupus, dan harus rela menerima kenyataan bahwa pandemi telah merusak impiannya.

“Saya jauh-jauh dari Kabupaten Ruteng  mengadu nasib di sini. Tak ada rumah di sini jadi tinggalnya di kapal saja. Tiap tahun saya datang ke sini untuk menjual, namun dengan kondisi pandemi malah memperburuk keadaan,” ungkapnya lagi.

Baca juga: Batas Usia Calon Kades di Muna Ditetapkan 60 Tahun

Baca juga: Banjir Rendam Dua Kecamatan di Pohuwato Gorontalo, 644 Rumah Warga Terdampak

Marten menjelaskan, harga yang ditawarkannya saat ini sangat murah, sehingga dia hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit. Untuk satu ekor kambing, dia mematok harga Rp 2,1 juta hingga Rp 2,5 juta.

Dibandingkan tahun kemarin yang rata-rata kambing dijualnya dengan harga Rp 3,5 juta per ekor.

Nasib serupa dialami pedagang hewan kurban di Kelurahan Mandati 2 Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Aliadin (49).

Kepada Telisik.id dia mengaku hanya mampu menjual 2 ekor kambing saja per hari.

"Pendapatan tahun ini sangat berbeda dengan tahun kemarin. Per hari saya bawa 7 tapi yang laku hanya 2. Sekarang saja saya beli dari peternak agak mahal," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Bupati Wakatobi  Haliana telah mengeluarkan surat edaran bernomor 440/143/VII/ 2021 yang mengatur tentang pelaksanaan salat Hari Raya Idul Adha dan pelaksanaan kurban.

“Pelaksanaan kurban untuk tahun ini harus sesuai dengan prokes dimana kambing atau sapi disembelih oleh panitia, kemudian pembagian daging kurban diberikan kepada  masing-masing orang di rumahnya masing-masing untuk mencegah kerumunan," ungkap Kabag Kesra Wakatobi, Usman. (A)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga