Kondisi halaman kantor PDAM di Kolaka Timur terdapat banyak tumpukan sampah yang tidak dibersihkan. Foto: Sigit Purnomo/Telisik
" Bangunan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada di Desa Tinomu, Kecamatan Loea, Kolaka Timur tampak usang "
KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Bangunan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada di Desa Tinomu, Kecamatan Loea, Kolaka Timur tampak usang.
Kompleks bangunan itu terdapat dua pintu masuk. Pintu masuk utama sudah tidak bisa dilewati motor, pada halaman terdapat banyak dedaunan dan rumput kering yang berserakan, tanaman yang tidak terawat, dan banyak semak belukar yang tumbuh setinggi kurang lebih 1 meter.
Terdapat tiga bangunan utama, dua bangunan berupa kantor dan satu bangunan berupa instalasi pengolahan air. Kantor utama dalam keadaan terkunci.
Bangunan kantor disebelahnya terdapat tiga ruangan, dua ruangan terbuka dan satu ruangan terkunci.
Kondisi salah satu ruangan kantor PDAM Kolaka Timur yang tampak banyak sampah. Foto: Sigit Purnomo/Telisik
Saat telisik mendekat ke bangunan itu, cat dinding dalamnya berwarna biru kusam, ruangan pertama kondisi lantai dipenuhi daun nangka dan lumpur yang sudah mengering, di dalamnya terdapat satu mesin yang sudah berkarat dan tujuh karung bubuk putih yang sudah sobek.
Ruangan kedua dengan kondisi lumpur dan tumpukan semen yang mengering pada lantai, dinding yang dipenuhi rayap, di dalamnya ada sederetan mesin yang sepertinya sudah tidak berfungsi.
Bangunan instalasi pengolahan air dicat biru, saat naik tangga akan dijumpai satu tandon air, satu bak utama paling besar dengan dua sekat yang sudah berkarat dan empat bak kecil persegi. Dinding bak tersebut terlihat berlumut berwarna hijau kekuningan dan air yang sudah keruh.
Pengguna layanan PDAM yang merupakan warga setempat berinisial T mengungkap, sudah berlangganan sejak tahun 2015 dan air dari PDAM ini hanya digunakan untuk MCK.
"Kalau untuk minum saya pakai sumur bor, soalnya saya dengar-dengar bak penampungannya kotor, makanya tidak berani pake minum," ujarnya, Kamis (23/2/2023).
Kondisi bak penampungan dan penyaringan air di PDAM. Foto: Sigit Purnomo/Telisik
Ia juga mengatakan, per Februari ini belum ada kerusakan, tapi biasanya sekali ada kerusakan bisa sampai satu Minggu air tidak mengalir.
"Untuk pembayaran saya rutin membayar, Rp50.000 per bulan, tapi ada juga yang lebih, tergantung debit air yang keluar," tambahnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Kolaka Timur, Surio menuturkan, dirinya tidak mengetahui kalau kondisi di PDAM seperti itu, pasalnya pelaporan dari pengurus yang berada di lingkungan kantor selalu baik dan dibersihkan.
"Soalnya tiap kali buat pelaporan kondisinya selalu baik, tidak ada kerusakan dan selalu dilakukan pembersihan," tambahnya.
Ia juga mengungkap akan memberikan teguran kepada pengelola atau petugas yang bertugas untuk membersihkan kantor PDAM ini.
"Tadi sudah saya telvon dan dia akan segera bersihkan," ungkapnya, Jumat (17/2/2023) lalu.
Berdasarkan pantauan, sudah hampir seminggu berselang tampak kantor PDAM hanya dilakukan pemangkasan pohon pisang yang berada di tengah halaman kantor, bunga, serta semak belukarnya namun tidak dilakukan pembersihan secara total.
Tampak halaman kantor masih banyak sampah berserakan, ruangan kantor yang masih belum dibersihkan serta bak penampungan air yang tampak masih berlumut.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Kolaka Timur, I Ketut Maria Asmara mengungkap, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Direktur PDAM Kolaka Timur terkait hal tersebut.
"Soalnya saya belum sempat meninjau langsung bagaimna kondisi kantornya PDAM itu," ungkapnya.
Ia juga akan melihat langsung kondisi kantor PDAM yang berada di Kecamatan Loea itu. (A)
Sigit Purnomo, telisik indonesia
(1).jpg)
(1).jpg)
_(78).webp)
