Pemda Muna Barat Kukuhkan Satgas Perlindungan Anak dan Perempuan
Putri Wulandari, telisik indonesia
Kamis, 27 Juli 2023
0 dilihat
Pengukuhan aktivis atau satgas perlindungan terhadap anak dan perempuan. Foto: Ist.
" Maraknya kasus kekerasan pada anak, Pemda Muna Barat membentuk satgas perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat "
MUNA BARAT, TELISIK ID - Maraknya kasus kekerasan pada anak, Pemda Muna Barat membentuk satgas perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat.
Kekerasan pada anak saat ini tak bisa dipungkiri lagi, kasus kekerasan marak terjadi di kota-kota besar bahkan di pelosok daerah. Seolah-olah kasus kekerasan pada anak menjadi hal lumrah yang didengar, terlebih kekerasan seksual.
Tak tertampik kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak di Muna Barat telah banyak tercatat sehingga pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) membentuk satgas perlindungan terpadu.
Baca Juga: Pemda Muna Barat Cetak Sawah Seluas 45 Hektare
Hal ini sebagai upaya menekan angka kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, tercatat ada 80 orang rela bergabung dalam satgas tersebut.
Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri dalam pengukuhan aktivis tersebut mengatakan, dengan terbentuknya aktivis ini dapat meningkatkan layanan perlindungan terhadap anak dan perempuan yang lebih optimal.
Pasalnya, selama ini kekerasan seksual yang terjadi pada anak khususnya di Muna Barat banyak berakhir dengan damai, sehingga kasus kekerasan terjadi berulang-ulang, sebab tidak ada efek jera yang dirasakan oleh pelaku.
"Mari jadikan Muna Barat sebagai Kabupaten Ramah Anak," ungkap Bahri, Kamis (27/7/2023).
Ia mengatakan, pemerintah daerah harus proaktif dalam menjaga anak-anak, sebab anak merupakan penerus dan masa depan bangsa atau pembawa tongkat estafet untuk bangsa menjadi lebih cerah lagi.
Ia pun berjanji, pemerintah daerah bertanggung jawab atas kebutuhan para aktivis perempuan dan perlindungan anak.
Baca Juga: Anggota DPR RI Tina Nur Alam Beri Beasiswa Ratusan Pelajar di Muna Barat
Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan, Takari Abdullah mengatakan, terbentuknya aktivis ini sebagai langkah awal pemda dalam menangani atau memutus mata rantai kekerasan seksual di Muna Barat.
"Untuk sementara kami bentuk dulu di Kecamatan Barangka, masing-masing desa 10 orang," ungkapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, satgas ini akan dibentuk di seluruh wilayah Muna Barat, upaya ini dilakukan agar dapat mewujudkan Muna Barat ramah anak dan tak ada lagi kekerasan seksual anak dan perempuan. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS