Pemuda Tani HKTI Sulawesi Tenggara Kunjungi Pabrik Beras di Konawe Selatan

Andi Nuraisa Harifuddin, telisik indonesia
Sabtu, 20 Agustus 2022
0 dilihat
Pemuda Tani HKTI Sulawesi Tenggara Kunjungi Pabrik Beras di Konawe Selatan
Kunjungan Pengurus DPD Pemuda Tani HKTI Sultra ke pabrik beras UD Regan Konawe Selatan. Foto: Aisyah/Telisik

" Pengurus DPD Pemuda Tani HKTI Sulawesi Tenggara (Sultra) berkunjung ke Kabupaten Konawe Selatan dan Bombana dalam rangka melihat pabrik beras yang ada di Konawe "

KENDARI, TELISIK.ID - Pengurus DPD Pemuda Tani HKTI Sulawesi Tenggara (Sultra) berkunjung ke Kabupaten Konawe Selatan dan Bombana.

Ketua DPD Pemuda Tani HKTI Sultra, M Ridwan Zainal mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka melihat pabrik beras yang ada di Konawe Selatan.

Selain itu, agenda lain untuk bertemu kelompok tani dan mengunjungi usaha minuman air kemasan di Bombana.

Pria yang akrab disapa Rido mengatakan, rendahnya minat generasi muda terjun ke dunia pertanian dan stigmatisasi masyarakat menganggap pertanian sekedar mencangkul.

Salah satu tujuan kunjungan yang dilakukan untuk mengklasifikasi masalah yang dihadapi para petani. Selain itu, menggali hal menarik untuk mengubah citra pertanian menjadi bisnis yang menarik.

Rido bersama pengurus mengunjungi pabrik beras UD Regan yang berada di Desa Ambakumina, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan.

Baca Juga: Nasib Anak Usai Putri Cendrawathi dan Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati, Mengharukan

Pimpinan UD Regan, Echa mengatakan, pabrik mulai beroperasi bulan Juli 2022. Sebelumnya hanya mampu menghasilkan empat ton per jam atau 80 karung per jam, dengan adanya pabrik yang mulai beroperasi, bisa menghasilkan delapan ton per jam atau dua kali lipat dari sebelumnya.

Menurutnya, masalah yang dihadapi saat ini adalah stok gabah kosong sejak Agustus hingga awal Oktober mendatang, sehingga dirinya harus mengambil stok gabah dari luar Konsel dengan harga yang lebih mahal.

"Untuk harga gabah di Konsel mulai dari Rp 3.800 hingga Rp 3.900 per kg, tetapi karena stok sekarang lagi kosong, sehingga harus menyetok dari Bombana dengan harga Rp 4.800 per kg," katanya, Jumat (19/8/2022).

Echa mengeluhkan harga pupuk yang mahal dan harga gabah yang tidak stabil. Ia berharap pemerintah mengatur distribusi pupuk dan menetapkan patokan harga gabah.

Sebagai mitra Perum Bulog, UD Regan mampu memasok beras ke Perum Bulog hingga ribuan ton tidak terbatas, mulai posisi panen sampai gabah habis, yang dikumpulkan dari Ladongi, Kolaka dan Konawe.

Sebagai pengumpul, Echa berhubungan langsung dengan petani, membiayai mulai dari traktor untuk membuka lahan, tanam bibit, pemberian pupuk, hingga alat pemotong.

Sementara itu, Ketua DPC Pemuda Tani HKTI Kabupaten Bombana, Imran menyampaikan, masalah yang sedang dihadapi petani saat ini adalah pupuk.

Baca Juga: Bos Judi Online Menghilang, Rumah Mewahnya Digeledah Polisi

Ketersediaan pupuk yang sangat terbatas, dan juga mahal. Selain itu, ia berharap pemerintah menyediakan kebutuhan pertanian di antaranya mesin bajak pertanian, alat pengairan dan pembangkit listrik.

Ia berharap Pemuda Tani HKTI Sultra bisa menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi para petani.

Ruang produksi air minum kemasan yang dikunjungi pengurus pemuda tani HKTI Sulawesi Tenggara di Bombana. Foto: Aisyah/Sultraku

Dalam kunjungan tersebut, Pemuda Tani HKTI Sultra juga menyempatkan mengunjungi usaha air minum kemasan milik Imran yang juga Ketua Pemuda Tani DPC HKTI Konsel, yang beroperasi sejak 2019 di Bombana.

Pasaran air mineral kemasan gelas tersebut sudah sampai ke Kabupaten Kolaka, Bombana, Konsel dan Kendari.(A-Adv)

Penulis: Andi Nuraisa

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga