Penanganan COVID-19, Anggaran Pemkab Muna Dipangkas Rp 80 Miliar

Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 19 Februari 2022
0 dilihat
Penanganan COVID-19, Anggaran Pemkab Muna Dipangkas Rp 80 Miliar
Bupati Muna, LM Rusman Emba bersama Wabup, Bachrun Labuta dalam kegiatan Musrembang. Foto: Sunaryo/Telisik

" Buntut dari pemangkasan itu, program pembangunan yang menjadi kebutuhan dasar masayarakat tidak bisa terealisasi "

MUNA, TELISIK.ID - Postur APBD Kabupaten Muna tahun 2022 mencapai Rp 1,2 triliun.  Namun, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali memangkas anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 80 miliar untuk penanganan COVID-19.

Buntut dari pemangkasan itu, program pembangunan yang menjadi kebutuhan dasar masayarakat tidak bisa terealisasi.

Bupati Muna, LM Rusman Emba mengaku, anggaran sebesar Rp 80 miliar yang direfocusing itu sangat berdampak pada program-program pembangunan yang telah direncanakan. Karena itu, saat ini tinggal dimanfaatkan anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang lebih prioritas.

"Pandemi COVID-19 ini sangat menguras anggaran daerah, tetapi kita hatus tetap semangat dengan memanfaatkan potensi yang ada," kata Rusman.

Baca Juga: Alat PCR Belum Digunakan, Sampel Swab Pasien RS dr H LM Baharuddin Dikirim ke Kendari

Untuk menutupi minimnya anggaran, ia menekankan pada organisasi perangkat daerah (OPD) agar lebih fokus mencari sumber-sumber pendanaan dari pusat dan lebih mengoptimalkan pencapaian pendapatan asli daerah (PAD).

Baca Juga: 10 Murid Terkonfirmasi COVID-19, Satu di Antaranya Terindikasi Omicron, Siswa Belajar Online

"Walaupun kondisi keuangan kita susah,  kita harus tetap optimis menciptakan ruang-ruang baru dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muna menerangkan, di masa pandemi COVID-19, lebih difokuskan untuk pengembangkan ekomoni masyarakat. OPD, camat, lurah dan kepala desa (Kades) diharapkan mampu menggali potensi yang ada di wilayahnya masing-masing.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Kita harus manfaatkan potensi yang bisa menghasilkan PAD di wilayah masing-masing," tukasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga