Penderita Kanker Payudara di Kolut Butuh Uluran Tangan
Muh. Risal H, telisik indonesia
Sabtu, 24 Juli 2021
0 dilihat
Kondisi Irma, penderita penyakit kanker stadium akhir. Foto: Muh. Risal/Telisik
" Berdasarkan pemeriksaan dokter yang bertugas di puskesmas tersebut, penyakit kanker yang dialami Irma sudah masuk stadium akhir karena sudah pecah "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Irma (42) gadis penderita penyakit kanker payudara stadium akhir asal Desa Tanggaruru, Kecamatan Porehu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), butuh uluran tangan untuk biaya pengobatan di rumah sakit.
Menurut cerita saudara kandung Irma, Muh. Rijal, penyakit kanker payudara yang di alami kakaknya berawal pada akhir Desember tahun 2020 lalu.
"Pertama ia merasakan gatal-gatal pada bagian payudaranya, namun tidak digubrisnya karena menganggap hanya penyakit gatal biasa," kata Rijal, Sabtu (24/7/2021).
Semakin lama penyakit yang dia alami Irma semakin parah, di area payudara semakin merah dan membesar. Hingga akhirnya pecah pada Mei 2021 lalu, tepatnya usai hari raya Idul Fitri.
"Setelah itu kakak saya drop. Tekanan darah tinggi, sehingga atas usulan perawat desa, dan kesepakatan keluarga kakak saya dibawa ke Puskesmas Batu Putih untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan," terangnya.
Berdasarkan pemeriksaan dokter yang bertugas di puskesmas tersebut, penyakit kanker yang dialami Irma sudah masuk stadium akhir karena sudah pecah. Sehingga meski dilakukan perawatan, sulit lagi untuk disembuhkan.
"Akhirnya kami membawa pulang untuk melakukan pengobatan orang pintar. Sebenarnya pada waktu itu, kami ingin membawanya ke Rumah Sakit Umum Djafar Harun, namun terkendala dengan biaya, sementar BPJS masih dalam pengurusan. Itupun harus menunggu 15 hari baru kartu BPJS bisa terbit," bebernya.
Rijal berharap, ada uluran tangan para dermawan dan pemerintah daerah serta jajarannya, sehingga penyakit yang diderita Irma bisa mendapat penanganan medis di rumah sakit dan dapat disembuhkan seperti sedia kala.
"Kami berharap ada uluran tangan dari pemerintah daerah dan para dermawan untuk membantu kesembuhan penyakit kakak saya, yang sudah lama terbaring menahan rasa sakit," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanggaruru, Arsan mengaku pihaknya telah menyarankan agar dia dibawa ke RS Djafar Harun Lasusua, namun pihak keluarga masih menunggu kartu BPJS.
Baca Juga: Tim Lapor COVID-19 Temukan 2.313 Pasien Isoman Meninggal, Ini Kata DPR
Baca Juga: RSUD Disiapkan Khusus Pasien COVID-19, Puskemas di Kendari Bakal Tampung Pasien Umum
"Kami sudah konsultasi dengan Direktur RSUD Djafar Harun, dan beliau mengarahkan agar dibawah saja dulu ke rumah sakit, hanya pihak keluarga menunggu kartu BPJSya," tukasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, jika orang tua pasien telah menemuinya dan mengusulkan untuk mencari donasi karena kondisi ekonomi mereka yang masih terkategori pra sejahtera.
"Tadi malam orang tua pasien datang ke rumah koordinasi dengan kami, sekaligus mengusulkan mencari donasi. Atas dasar itu, kami menggalang donasi melalui media sosial. Alhamdulillah sudah ada beberapa dermawan yang membantu hingga hari ini dan insyaallah kami bersama pemerintah Desa Tanggaruru akan membawa pasien ke Rumah Sakit Djafar Harun Lasusua," pungkasnya. (B)
Reporter: Muh. Risal
Editor: Fitrah Nugraha