Perbedaan Nama Rajiun pada Hasil Swab Timbulkan Kecurigaan
Musdar, telisik indonesia
Selasa, 08 September 2020
0 dilihat
Nama yang tertera dalam hasil laboratorium dengan nama Rajiun di KTP berbeda. Foto: Ist.
" Jadi begitu, khawatirnya jangan sampai diambilkan sampel nama yang lain bukan milik aslinya Rajiun Tumada. "
KENDARI, TELISIK.ID - Nama yang tertera pada hasil pemeriksaan swab yang disebut-sebut milik Bakal Calon Bupati Muna, LM Rajiun Tumada menuai kontroversi.
Pasalnya hasil laboratorium yang terdiagnosis positif COVID-19 melenceng dari nama Rajiun yang tertulis di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pada hasil laboratorium yang disebut dikeluarkan Dinas Kesehatan Sultra tertulis, Ld. Muh. Rajiun M., bukan La Ode M. Rajiun Tumada.
"Siapa itu Rajiun M? tidak ada Rajiun M di Muna, yang ada Rajiun Tumada. Nama di KTP beliau adalah La Ode M Rajiun Tumada, bukan Rajiun M, jadi jangan sampai Rajiun yang lainnya. Macam juga nama saya La Pili, ada La Pili ada macam-macam apa semua," ungkap La Pili, Senin (7/9/2020).
Perbedaan nama pada hasil laboratorium yang dikatakan dari Dinas kesehatan Sultra menimbulkan kecurigaan.
Baca juga: Rajiun Tumada Tetap Jalankan Tugas di Kantor
"Jadi begitu, khawatirnya jangan sampai diambilkan sampel nama yang lain bukan milik aslinya Rajiun Tumada," tambahnya.
La Pili menegaskan pula, hasil swab itu menurutnya tidaklah lazim dikatakan milik Rajiun, sebab Rajiun Tumada sendiri belum melihatnya. Apalagi, foto hasil swab yang begitu vulgar terburu-buru diupload sehingga spontanitas membuat publik terkejut.
"Swab mandiri mestinya yang tahu itu yang bersangkutan (Rajiun) dan di KPU itu hanya cukup diperlihatkan, KPU tidak bisa ambil, seperti halnya saya (hasil swab La Pili), saya kemarin perlihatkan juga tapi tidak diambil dan difoto atau diapa. Ini kenapa bernafsu sekali ada foto-foto begitu (swab disebut milik Rajiun) baru diupload, jadi justru itu menunjukan ada keanehan, boleh jadi ada indikasi permainan," jelasnya.
Pasangan Rajiun itu menyebut, hasil rapid tes Rajiun Tumada yang terbaru menunjukan non reaktif. Serta, mantan Kasatpol-PP Sultra itu sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Jadi saya lihat ini tidak lazim," tutupnya.
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali