Perjuangan Penyandang Disabilitas Asal Wakatobi Ikuti Ujian PPPK Guru
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Jumat, 17 September 2021
0 dilihat
Peserta penyandang disabilitas asal Tomia yang mengikuti ujian PPPK di Wakatobi. Foto: Boy Candra F/Telisik
" Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi seorang perempuan peserta penyandang disabilitas asal Tomia, Kabupaten Wakatobi. "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Selalu ada jalan jika ada kemauan. Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi seorang perempuan peserta penyandang disabilitas asal Tomia, Kabupaten Wakatobi.
Dari 531 pelamar PPPK Guru untuk mengisi formasi pada lembaga pendidikan se Kabupaten Wakatobi, terdapat satu peserta yang penyandang disabilitas ikut mengadu peruntungan.
Dia adalah Hasmiati, wanita tuna netra yang mengikuti ujian pada hari ke 5 sesi pertama pada formasi guru TIK, Jumat (17/9/2021).
"Tadi saya diantar sama rekan peserta ujian PPPK. Walau ada kendala Alhamdulilah berjalan lancar meski soalnya agak sulit," kata Hasmiati.
Ia juga mengatakan, ini pengalaman pertamanya mengikuti tes PPPK, mengambil formasi untuk guru TIK.
Saat ini, wanita asal Desa Kulati tersebut berstatus guru honorer di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi.
Baca juga: Koneksitas Antar Daerah, Tol Trans Madura Mendesak untuk Dibangun
Baca juga: Pinjaman Rp 233 Miliar Deal, Pemkab Muna Mulai Urus Pencairan Uang Muka
Sementara itu, Proktor Utama Ujian PPPK Wakatobi, Mahadia menerangkan, sebenarnya peserta disabilitas ini akan mengikuti ujian pada tadi malam, namun dibatalkan dan diundur hari ini.
"Kemarin kabarnya peserta ini tadi malam akan ujian, tapi ternyata ditunda untuk hari ini," ungkap Mahadia.
Ia menjelaskan, peserta disabilitas tersebut dibantu dengan alat tambahan berupa alat recorder menyerupai Headset karena netra. Dikhawatirkan tidak bisa membaca aksara.
"Ada penambahan waktu berbeda dengan pada umumnya. Ujian jam 8 dan perkiraan 3 jam selesai, mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan," tutupnya.
Untuk diketahui, peserta disabilitas sendiri di Sulawesi Tenggara terdiri dari tiga orang. Dua orang netra dan satu orang mental.
Mereka tersebar di berbagai daerah, yakni di Kolaka, Unaaha, dan Wakatobi. (B)
Reporter: Boy Candra Ferniawan
Editor: Fitrah Nugraha