Permudah Pelayanan, Kaum Inklusif Mendapat Prioritas
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Senin, 15 Juni 2020
0 dilihat
Pemkot Yogyakarta akan memberikan akses kepada kaum inklusif agar mereka lebih mudah untuk mengakses berbagai sektor. Foto: Affan Safani Adham/Telisik
" Karena masyarakat yang disiplin dalam mencuci tangan dengan sabun, selalu menggunakan masker, dan menjaga jarak antara satu dengan lainnya. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Kesadaran masyarakat Kota Yogyakarta yang tinggi selama pandemi, membuat angka kasus positif COVID-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini terus menurun, dan kini tersisa 28 orang.
"Karena masyarakat yang disiplin dalam mencuci tangan dengan sabun, selalu menggunakan masker, dan menjaga jarak antara satu dengan lainnya," terang Wakil Wali Kota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi, MA, Senin (15/6/2020).
Jika dibandingkan dengan daerah lain, kasus di Kota Yogyakarta memang jauh lebih kecil.
"Mengingat pandemi COVID-19 membuat seluruh dunia mengalami masa-masa sulit dalam semua aspek seperti aspek kesehatan, sosial dan bahkan aspek ekonomi," kata Heroe Poerwadi.
Sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan sebagai pusat pariwisata, Kota Yogyakarta telah mengembangkan kebijakan inklusif melalui pendekatan berbasis komunitas terhadap lima kelompok masyarakat rentan, yakni perempuan, anak, lansia, penduduk miskin, dan penyandang disabilitas.
"Di mana semua program harus selalu melibatkan kelompok inklusif tersebut," terang Heroe Poerwadi.
Bagi Heroe, kebijakan ini agar mereka lebih mudah untuk mengakses berbagai sektor seperti pendidikan, layanan kesehatan, ruang kerja, area bisnis dan akses lainnya.
Baca juga: Golkar dan PDIP Target 70 Persen Kemenangan di Pilkada Sultra
"Agar mereka dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka," ungkap Heroe, yang juga Ketua Pokja Menuju Kota Inklusif APEKSI.
Selain itu, Pemkot Yogyakarta telah menyalurkan bantuan sosial tunai untuk tiap kepala keluarga sejak bulan April 2020 hingga Juni 2020. "Terutama untuk kelompok inklusif ini adalah prioritas kami," tandasnya.
Dalam upaya memperluas akses pendidikan bagi anak usia sekolah, termasuk anak berkebutuhan khusus, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan terus menambah sekolah inklusi.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam menjadikan sekolah sebagai sekolah inklusi, mulai dari kualifikasi guru yang nantinya bertindak sebagai guru pendamping bagi siswa berkebutuhan khusus sampai kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah.
Berkaitan hal itu, Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terus menyelenggarakan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mendidik anak berkebutuhan khusus.
Baca juga: Hari ini Seluruh ASN Pemprov Sultra akan Dirapid Test
"Nantinya, semua guru di Kota Yogyakarta memiliki kompetensi dalam mendidik anak berkebutuhan khusus," terang Heroe Poerwadi, yang menambahkan, bangunan sekolah di Kota Yogyakarta juga terus diupayakan ramah terhadap anak berkebutuhan khusus dan ramah disabilitas.
Untuk sektor di wilayah pembentukan kecamatan inklusi di Kota Yogyakarta sudah dimulai secara bertahap sejak 2017 dan pada tahun 2021 nanti seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta menjadi kecamatan inklusi.
Pembentukan kecamatan inklusi tersebut ditujukan untuk mendukung upaya Pemkot Yogyakarta dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai kota ramah disabilitas dan kota inklusi.
Setiap kecamatan inklusi dibentuk Forum Kecamatan Inklusi (FKI) yang di dalamnya melibatkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), perwakilan penyandang disabilitas dan kelompok masyarakat lain.
Keberadaan forum tersebut diharapkan dapat menyuarakan kebutuhan penyandang disabilitas. Salah satunya melalui musrenbang tematik.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali